Machfud Arifin Support Pelaku UMKM
Surabaya, Memorandum.co.id - Kondisi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak covid-19 menjadi perhatian serius calon wali kota Surabaya, Irjen pol (purn) Machfud Arifin. Mantan Kapolda Jawa Timur ini mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan pelaku UMKM. Karena mereka menjadi penyokong ekonomi di kelas bawah. Machfud Arifin yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini mengatakan, dirinya sangat senang bisa bertemu dengan pelaku UMKM di Surabaya. "Memang UMKM menjadi konsen kita. Kekuatan ekonomi kita tergantung daripada UMKM," terang Machfud Arifin saat menerima sejumlah pelaku UMKM di kediaman. Memang secara global, lanjut Machfud Arifin bukan hanya Indonesia, bukan hanya Surabaya, tetapi seluruhnya ekonomi terpuruk di segala sektor. "Yang untung mungkin yang jualan masker dan farmasi obat-obatan pada persoalan Covid-19 ini," ujar Machfud. Arek Ketintang Surabaya ini menerangkan, ada dua kunci agar pandemi Covid ini segera berakhir. "Penanganan oleh pemerintah itu dengan benar. Dokter menangani masyarakat dengan benar. Yang berikutnya adalah kedisiplinan warga, kepatuhan warga menaati arahan protokol kesehatan Covid ini dilakukan," ujarnya. Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya menjerit karena kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19 berdampak pada usahanya. Ada UMKM di bidang makanan dan minuman yang biasanya saat Ramadan omsetnya tidak berhenti. Namun saat ini omsetnya anjlok dan kadang tidak ada pesanana sama sekali. Sugiarti (56), pelaku UMKM asal Dinoyo mengaku usahanya lumpuh total. "Penghasilannya banyak berkurang. Orderan banyak yang dibatalkan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, cuman hanya menunggu-menunggu saja," ujar Sugiarti. Pelaku UMKM di bidang kue kering sama kue basah dan nasi kotak sejak 2010 ini mengatakan, omset biasanya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan, tapi di tengah pandemi ini sudah tidak bisa dihitung. "Sudah nggak pernah dihitung omsetnya, dapat langsung habis karena nggak sesuai antara pemasukan dengan pengeluaran. Begitu dapat buat makan saja sudah bagus," katanya. Di hadapan Machfud Arifin dan istrinya Ny Lita Machfud Arifin bersama Miratul Mukminin atau Gus Amik, Lilik pelaku UMKM kue coklat asal Kebraon juga mengeluhkan kondisi yang dialaminya. "Kalau tahun kemarin bisa laku 300 sampai 500 toples kue coklat. Sekarang ini belum laku sama sekali. Terpaksa saya merumahkan karyawan saya," kata Lilik. Ketua Pemenangan Machfud Arifin, Gus Amik mengatakan, MA senang bisa menerima aspirasi dari masyarakat. "Bapak Machfud Arifin pasti menerima, tapi sekarang ini masalah keadaan saja," kata Gus Amik. Lita Machfud Arifin yang juga Pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mengatakan, UMKM harus dibina agar maju dan masyarakatnya makmur. "Ya memang harus diseriusin. Ke depannya harus dibantu design dan pengadaan bahan bakunya," kata Lita. Pemberdayaan pelaku UMKM adalah tugas istri wali kota. "Kalau pekerjaannya membina seperti ini, itu tugasnya istri wali kota. Tugas pokoknya ya itu, harus bisa membawa lebih maju," katanya. (day)
Sumber: