TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down

TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down

Tim Operasional TPS sedang berdiskusi di ruang planning and control untuk menangani Kapal Brickell.-Muchlis Darmawan-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Transformasi bisnis dan operasional pascaintegrasi Pelindo terus menunjukkan hasil positif di berbagai lini. Salah satu wujud keberhasilan tersebut tercermin dari peningkatan kinerja operasional PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

BACA JUGA:Hadapi Lonjakan Aktivitas Jelang Idulfitri, TPS Siapkan Strategi

Anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) itu sukses mengimplementasikan standarisasi operasional berbasis Planning and Control (P&C) dalam penanganan kapal bermuatan penuh (full and down).


--

Transformasi ini merupakan bagian dari strategi bisnis Pelindo pascaintegrasi yang menitikberatkan pada efisiensi, efektivitas layanan, serta peningkatan daya saing pelabuhan nasional di pasar global. Standarisasi operasional menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan layanan terminal yang andal, produktif, dan kompetitif.

BACA JUGA:Februari 2025, Arus Peti Kemas TPS Meningkat

“Sebagai bagian dari strategi pasca integrasi, Pelindo melalui SPTP terus mendorong implementasi standar operasional yang seragam di seluruh lini layanan terminal. Salah satunya adalah penerapan operasi berbasis Planning and Control yang kini telah dijalankan secara optimal oleh tim operasional TPS,” ujar Direktur Operasi TPS Rino Wisnu Putro, Kamis 20 Maret 2025.

Operasi berbasis Planning and Control merupakan pendekatan sistematis yang mengedepankan perencanaan detail dan pengawasan terintegrasi untuk mengoptimalkan proses bongkar muat. 

BACA JUGA:Ramadan, TPS Tiap Hari Bagikan Takjil kepada Sopir Truk

Model ini dinilai efektif dalam mengurangi potensi gangguan di lapangan serta mempercepat proses sandar dan muat kapal, khususnya pada kapal bermuatan penuh (full and down), yang membutuhkan penanganan dengan tingkat akurasi tinggi agar ruang palka kapal dapat dimanfaatkan secara maksimal dan broken stowage (ruang tak terisi) dapat diminimalkan.

Dalam praktiknya, penanganan kapal full and down memiliki tantangan tersendiri, mulai dari perubahan stowage plan hingga klasifikasi muatan. Untuk mengatasi hal tersebut, TPS menerapkan sejumlah strategi yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas. 

BACA JUGA: Awali 2025, TPS Capai Kinerja Positif

Strategi tersebut meliputi penguatan koordinasi internal antara tim perencanaan kapal dan tim pengawasan bongkar muat, pemisahan muatan tertentu yang berpotensi menimbulkan perubahan pada rencana pemuatan, klasifikasi berat peti kemas untuk memudahkan proses penataan di atas kapal, serta evaluasi performa harian sebagai bagian dari proses continuous improvement.

Hasil dari penerapan strategi tersebut menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan. Pada kapal Brickell tujuan Singapura dan Tanjung Pelepas, Malaysia, produktivitas yang diukur melalui Boxes per Ship per Hour (BSH) meningkat dari 39,76 box per jam pada saat sandar tanggal 5 Februari 2025 menjadi 57,74 box per jam saat sandar pada 13 Maret 2025, atau naik sebesar 31 persen. 

Sumber: