Dapur Umum Polres Bangkalan Diserbu Kaum Dhuafa

Dapur Umum Polres Bangkalan Diserbu Kaum Dhuafa

Bangkalan, memorandum.co.id - Kreatifitas anyar dalam ranmgka membantu keluarga miskin (gakin) terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, kembali diluncurkan Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra. Kali ini Rama, sapaan akrabnya, berinisiatif mendirikan dapur umum di kompleks Taman Lalu Lintas. Lokasinya cukup strategis. Letaknya ada di sisi barat masjid polres dan langsung bersisian dengan Jalan kembar Soekarno-Hatta.” Dapur umum ini bertujuan untuk membantu para kaum dhuafa, atau siapapun keluarga miskin yang kehilangan kerja akibat Covid-19,” kata Rama, Kamis (7/5). Seperti deretan baksos sebelumnya, Rama melibatkan personel gabungan anggota Polres,TNI, satpol-PP, dinas perhubungan (dishub) dan personal BPBD untuk menyebar nasi bungkus produk dapur umum polres ini. Hanya saja, karena situasinya bertepatan dengan Ramadan, proses pembagian nasi bungkus dengan ragam lauk-pauk amat memadai itu, baru disebar pada sore hari. Atau dengan kata lain, bagi-bagi nasi bungkus beraroma kemanusiaan itu mulai digelar pada kisaran pukul 16.00. Atau sekitar satu setengah jam sebelum azan Magrib berkumandang. ”Jadi, nasi bungkus dan jajanan takjil di dapur umum polres itu baru dibagikan menjelang saat waktu berbuka puasa tiba,” tegas Rama. Tak pelak lagi, dalam dua hari terakhir ini, area halaman Taman Lalu Lintas di Mapolres Bangkalan, setiap sore mulai pukul 16.00 sudah ramai oleh kerumuman masyarakat. Mereka menunggu pembagian nasi bungkus dan jajanan takjil. Menariknya, juru masak dapur umum Taman Lalu Lintas ala Polres Bangkalan itu, tidak perlu mendatangkan dari luar. Sebab khusus untuk juru masak, Rama mengerahkan sebagian besar anggota polwan di lingkungan mapolres setempat. Tak pelak lagi, meski rata-rata masih memakai serangam lengkap khas Polisi, namun para polwan yang rata-rata masih berusia belia itu, harus sibuk dan berlumur bumbu dapur. Mereka ada yang sibuk ngulek bumbu, ada juga yang menanak nasi, bikim ragam minuman dan jajanan takjil, dan ada yang mengemas makanan dalam kemasan kotak atau bungkusan. “Yaaahh...dengan kegiatan semacam ini, itung-itung para anggota polwan bisa latihan memasak berbagai macam menu makanan. Itu penting, sebab kalau para Polwa pintar dan fasih memasak ragaman makanan enak, kan suaminya pasti betah makan di rumah semua. Iya kan...,” seloroh Rama. Umumnya, para kaum dhuafa yang kaprah antri nunggu pembagian nasi bungkus di dapur umum Taman Saty Lantas Polres, adalah para abang becak, keluarga para p[eumlun dan anak-anak mereka, sopir MPU serta masih banyak lagi. (ras/tyo)  

Sumber: