Penyekatan Pemudik di Tulungagung Hingga H+7 Lebaran

Penyekatan Pemudik di Tulungagung Hingga H+7 Lebaran

Tulungagung, Memorandum.co.id - Larangan mudik selama pandemi corona sebagaimana disampaikan pemerintah pusat, disikapi oleh Polri dengan melakukan penyekatan di perbatasan wilayah. Kemudian meminta pemudik mengurungkan niatnya pulang ke kampung halaman sampai pandemi berakhir. Hal sama juga dilakukan Polres Tulungagung. Bahkan sejak Minggu (26/4) lalu, tiga lokasi penyekatan wilayah dipilih untuk menghalau pemudik. Antara lain di perbatasan Kabupaten Tulungagung dengan Kediri, dengan Blitar dan dengan Trenggalek. Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Kasatlantas AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, semua kendaraan luar kota yang masuk ke Tulungagung langsung diperiksa oleh petugas gabungan Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan petugas medis dari Dinas Kesehatan. Petugas medis bertugas memeriksa kondisi tubuh pengendara. Sedangkan petugas lainnya melakukan pemeriksaan singkat mengenai tujuan pengendara tersebut ke Tulungagung. Bagi pemudik yang ketahuan akan pulang kampung langsung diminta putar balik, dan menunda keinginanya untuk pulang kampung hingga pandemi berakhir. “Pengemudinya akan kita periksa suhunya dengan thermal gun, kendaraanya kita semprot disinfektan dan yang akan mudik langsung kita minta putar balik,” terang Aris, Sabtu (2/5) malam. Aris menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah terlanjur menggunakan kendaraan umum dan turun di Tulungagung, maka akan diperiksa terlebih dahulu kendaraanya. Kemudian baru bisa pulang ke rumah setelah dijemput oleh perwakilan forkopimcam untuk didata, serta diminta mengisolasi diri hingga 14 hari ke depan di rumah masing-masing. “Kendaraan dari luar kota seperti AA, AD, kemudian W, B juga ada kita temukan,” terang dia. Masih menurut Aris, rata-rata dalam sehari pihaknya memutar balikkan puluhan kendaraan pemudik agar kembali lagi ke daerah asalnya. Penyekatan ini akan terus dilakukan hingga H + 7 Lebaran. Namun perpanjangan operasi bisa saja dilakukan sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan. “Jumlahnya tidak tentu. Pada hari pertama dan kedua lalu ada lebih dari 30 kendaraan yang kita minta putar balik. Selanjutnya, sepertinya sudah ada pemahaman pemudik sehingga memilih untuk tidak mudik,” pungkasnya. Salah satu perantau asal Jawa Barat yang selama ini bekerja di Tulungagung, Amir Saifudin, menilai langkah Polri sudah cukup tepat, mengingat pandemi corona masih berlangsung. “Saya juga memilih tidak mudik mas, karena memang kondisinya sedang seperti ini,” ucapnya. (fir/mad/gus)

Sumber: