Cara Merawat Kaos Sablon Agar Awet dan Tahan Lama

MEMORANDUM.CO.ID - Kaos sablon menjadi pilihan populer untuk mengekspresikan diri dan gaya. Namun, agar Kaos sablon Anda tetap awet dan tidak mudah rusak, diperlukan perawatan khusus.

Berikut adalah panduan lengkap cara merawat Kaos sablon kesayangan Anda:

Mencuci Kaos sablon dengan Benar

- Gunakan Air Dingin: Suhu panas dapat merusak tinta sablon dan membuat kain melar. Selalu gunakan air dingin saat mencuci Kaos sablon.

- Hindari Deterjen Keras dan Pemutih: Deterjen keras dan pemutih dapat memudarkan warna dan merusak sablon. Gunakan deterjen yang lembut dan tidak mengandung pemutih.

BACA JUGA:5 Tips Memadukan Kaos Oversize dengan Pakaian Lain Agar Lebih Kece dan Trendy

BACA JUGA:Kopi dan Diet: Mitos atau Fakta?

- Balik Kaos Sebelum Dicuci: Membalik kaos sebelum dicuci melindungi permukaan sablon dari gesekan dengan pakaian lain atau mesin cuci.

- Cuci Manual atau Mode Gentle: Mencuci kaos sablon dengan tangan adalah cara terbaik. Jika menggunakan mesin cuci, pilih mode gentle atau putaran rendah.

- Jangan Memeras atau Menggosok: Memeras atau menggosok kaos sablon terlalu keras dapat merusak struktur kain dan sablon. Cukup kucek perlahan dan bilas dengan air bersih.

Menjemur dan Menyetrika Kaos Sablon

- Hindari Sinar Matahari Langsung: Sinar matahari langsung dapat memudarkan warna kaos sablon. Jemur kaos di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.

- Gantung Kaos Terbalik: Menggantung kaos dalam posisi terbalik membantu mencegah warna sablon cepat pudar.

- Setrika dengan Suhu Rendah: Setrika kaos sablon dengan suhu rendah dan setrika bagian dalam kaos agar sablon tidak terkena panas langsung.

Menyimpan Kaos Sablon dengan Tepat

- Lipat dengan Rapi: Simpan kaos sablon dengan cara dilipat rapi, bukan digantung. Menggantung kaos dapat membuat bentuknya berubah dan sablon meregang.

Dengan perawatan yang tepat, kaos sablon Anda akan lebih tahan lama dan tetap terlihat seperti baru meski sudah sering dipakai.



Artikel ini ditulis oleh Andito Ramadhanu Arian, Mahasiswa magang di Memorandum.

Sumber: