Tanpa Pergub, Nasib Sekolah Terbuka di Jatim Kurang Diperhatikan

Pertemuan Komisi E bersama Forum Komunikasi Komite Sekolah membahas nasib ratusan sekolah terbuka di Jatim.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Nasib ratusan siswa yang bernaung di sekolah terbuka terancam menggantung. Karena keberadaan sekolah yang menjadi inisiasi pemerintah pusat, kini nasibnya kurang terperhatikan. Padahal sekolah terbuka memberikan manfaat bagi masyarakat yang tidak bisa bersekolah di sekolah reguler.
Karena itu, perwakilan Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKSS) se Jawa Timur mengadukan nasib sekolah terbuka ke Komisi E DPRD Jawa Timur.
Ketua komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari mengaku terkejut adanya sekolah terbuka di Jawa Timur ini.
"Jujur saja keberadaan sekolah terbuka itu kelewat. Artinya tidak sempat terperhatikan karena sekolah terbuka dulunya adalah program nasional, "jelas Sri Untari.
Politisi asal Malang ini, mengatakan program nasional sekolah terbuka tersebut seharusnya sudah berakhir tiga tahun lalu.
"Setelah berakhir, ternyata dinas pendidikan Jawa Timur tidak memberitahu kami tentang kelanjutannya sekolah terbuka tersebut. Kami baru tahu dari FKKS Jawa Timur kalau ada anak didiknya sampai sekarang mencapai 400 orang,"terang sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur.
BACA JUGA:Komisi E DPRD Jatim Gagas Raperda Pemajuan Kebudayaan
BACA JUGA:Komisi E DPRD Jatim: Perusahaan Bayar Penuh THR
Sedangkan untuk tenaga pengajarnya, lanjut Sri Untari, karena tidak lagi menjadi proyek nasional, maka untuk penghasilannya secara mandiri.
"Artinya membayar diri sendiri untuk memberikan pelajaran untuk anak didiknya disana,"tuturnya.
Sri Untari menegaskan, tidak boleh terjadi. Komisi E memastikan cek and ricek di Dinas Pendidikan Jawa Timur akan nasib mereka (sekolah terbuka) ini.
"Kalau saya pribadi menilai sekolah terbuka harus dilanjutkan, "jelasnya.
Sumber: