Petugas Polres Pasuruan Lakukan Trauma Healing kepada Anak-Anak Korban Bencana Tanah Gerak di Purwodadi

Petugas Polres Pasuruan Lakukan Trauma Healing kepada Anak-Anak Korban Bencana Tanah Gerak di Purwodadi

Para petugas dari Polres Pasuruan dan Polsek Purwodadi mengajak anak-anak untuk gembira--

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Bencana alam tanah gerak yang terjadi di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan masih menyisakan trauma bagi warga setempat. Terlebih buat anak-anak.

Peristiwa ini menyebabkan banyak rumah warga mengalami retak-retak dan sebanyak 47 kepala keluarga dari total 176 orang diungsikan.

BACA JUGA:Tingkatkan Patroli Malam, Polres Pasuruan Bentuk Tim Satuan Khusus


Mini--

Sebagai wujud kepeduliannya terhadap keamanan dan kenyamanan warga masyarakat, Polres Pasuruan melakukan pendampingan untuk memberikan trauma healing bagi warga, khususnya anak-anak di pengungsian.

Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan mengatakan, trauma healing dilakukan untuk menghilangkan ketakutan bagi anak-anak selepas bencana alam.

"Kita hibur anak-anak di lokasi pengungsian. Mulai dari bercerita hingga permainan, yang difasilitasi oleh anggota Polres Pasuruan untuk melahirkan kecerian," ungkap AKBP Dani, Rabu 5 Februari 2025 malam.

BACA JUGA:Polres Pasuruan Kota Ingin Realisasikan Program 10 Ribu CCTV

Kegiatan trauma healing kali ini dipimpin Kasat Binmas Polres Pasuruan, Iptu Sunarti di lokasi pengungsian, SDN 2 Cowek.

"Diharapkan trauma healing ini dapat memberikan semangat dan kebahagiaan kepada anak-anak supaya anak-anak kembali ceria,” terang AKBP Dani.

Mantan Kapolres Pamekasan ini mengungkapkan, pola pergerakan tanah masih terus dipantau oleh Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas PU Cipta Karya Jatim bekerjasama dengan Ahli Geologi ITS.

BACA JUGA:Satreskoba Polres Pasuruan Ringkus 27 Pelaku Selama Januari 2025: Sita 500 Gram Sabu, 1 Pelaku Perempuan

AKBP Dani juga mengatakan untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa, masyarakat perlu menyadari besarnya risiko yang berpotensi timbul dari tanah bergerak ini.

"Jadi untuk sementara warga yang terdampak diungsikan dulu sambil menunggu Dinas PU Cipta Karya Jatim bekerjasama dengan Ahli Geologi ITS untuk memetakan dan menganalisis fenomena ini," jelas Kapolres.

Sumber: