2 Karyawan Meninggal Akibat Covid-19, Pabrik Rokok Sampoerna Jadi Klaster Baru
Surabaya, memorandum.co.id - Tim tracing satgas percepatan penanganan coronavirus disease (Covid-19) Provinsi Jawa Timur berhasil menemukan cluster baru sebaran virus di kota Surabaya dengan jumlah yang cukup mencengangkan. Ini dibenarkan Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi. Pihaknya menyatakan bahwa telah melakukan penanganan temuan cluster baru pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 di pabrik rokok Sampoerna yang berada di kawasan Rungkut tersebut. “Kami sudah ketemu dengan manajemen perusahaan dan mereka membenarkan bahwa ada dua karyawannya yang positif covid-19 dan sudah dirawat di rumah sakit namun keduanya telah meninggal dunia,” ujar dr Joni Wahyuhadi saat mengikuti rilis perkembangan sebaran covid-19 di gedung negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4) malam. Selain mendatangi perusahaan, pihaknya juga sudah melakukan tracing. Hasilnya, terdapat 9 orang PDP yang sudah dirujuk ke rumah sakit dan sisanya sebanyak 163 orang sudah dilakukan Swab PCR tinggal menunggu hasil dalam 1-2 hari ini akan keluar. “Ada juga yang sudah dilakukan rapid test sebanyak 63 orang dan hasilnya positif, kemudian mereka sudah dimasukkan ke ruang isolasi dan kami awasi dengan menempatkan tenaga medis di sana. Insyaallah besok akan kita lakukan test swab di RSUD dr Soetomo Surabaya karena kapasitasnya sudah memungkinkan,” jelas dr Joni. Ia mengakui kebanyakan karyawan yang hasil rapid testnya reaktif (positif) itu kondisi tubuhnya sehat, sehingga tidak tampak gejala seperti demam maupun batuk. Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Rabu malam yang terkonfirmasi positif covid-19 bertambah sebanyak 16 kasus, sehingga akumulasinya menjadi 871 kasus positif covid-19 di Jatim. Dari jumlah tersebut sebanyak 617 orang (70,84%) masih dirawat, lalu 157 orang (17,78%) sudah sembuh dan sebanyak 97 orang (11,14%) meninggal dunia. Penambahan 16 kasus baru positif covid-19 itu berasal dari Kab Malang 4, kab Lumajang 2, Kab Pamekasan 3, Kab Tuban 1, Kab Sidoarjo 2, Kab Gresik 1, Kota Surabaya 2, dan Kota Mojokerto 1. “Hari ini Kota Mojokerto sudah dinyatakan masuk zona merah sebab sudah ada yang dinyatakan positif covid-19. Daerah yang masih aman di Jatim tinggal Kab Sampang, Kota Madiun, dan Kab Ngawi,” beber Khofifah. Ia juga bersyukur karena hari ini pasien yang terkonversi negatif atau sembuh bertambah sebanyak 5 orang, yakni 1 asal Kab Magetan dan 4 asal Kota Surabaya. Namun Gubernur Khofifah juga berduka karena pasien yang meninggal juga bertambah 2 orang yakni 1 orang asal Kab Lamongan dan 1 orang asal Kota Surabaya. Sedangkan untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lanjut Khofifah bertambah 137 kasus, sehingga totalnya menjadi 2.986 kasus PDP di seluruh Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.550 orang masih diawasi, lalu sebanyak 1.176 orang sudah tidak diawasi dan 260 orang lainnya meninggal dunia,” jelasnya. Kemudian untuk kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah sebanyak 701 kasus, sehingga totalnya menjadi 19.051 kasus ODP di Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.502 orang masih dipantau, lalu sebanyak 13.491 orang sudah tidak dipantau, dan sebanyak 58 orang lainnya meninggal dunia,” ungkap gubernur perempuan pertama di Jatim. Ia juga mengapresiasi ruang observasi berbasis desa dan kelurahan yang terus bertambah. Data yang dilaporkan sudah mencapai 7.387 atau setara 86,7 persen dari seluruh desa/kelurahan yang ada di Jatim. “Yang sudah terpakai sebanyak 478 desa/kelurahan dengan kapasitas tampung sebanyak 3.829 orang,” pungkas Khofifah. (yok/gus)
Sumber: