Pasar Hewan Tulungagung Ditutup dan Disemprot, Antisipasi Sebaran PMK

Pasar Hewan Tulungagung Ditutup dan Disemprot, Antisipasi Sebaran PMK

Petugas menyemprotkan disinfektan di pasar hewan yang lengang.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkab TULUNGAGUNG memastikan telah menutup sementara operasional Pasar Hewan Terpadu (PHT) di TULUNGAGUNG.  Tidak hanya itu, petugas gabungan juga melakukan penyemprotan disinfektan di area PHT.

Lokasi yang menjadi sasaran penyemprotan mulai dari tempat penjualan hewan hingga bagian pedagang makanan.

Penyemprotan dilakukan untuk menekan dan mencegah penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Tutup Sementara Pasar Hewan, Imbas Merebaknya Kasus PMK

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani mengatakan penyemprotan ini juga dilakukan di  pasar hewan lain yang ada di Tulungagung, guna menekan penyebaran PMK di Tulungagung .

"Penyemprotan dilakukan oleh dinas peternakan, disperindag, BPBD, TNI dan Polri. Untuk pelaksanaan di pasar hewan di wilayah dilakukan oleh koordinator pasar dan puskeswan setempat," terangnya, Senin 13 Januari 2025.

Penyemprotan dilakukan dengan harapan, saat pasar mulai beroperasi kondisinya sudah steril dari virus PMK. 

BACA JUGA:Polres Tulungagung dan Satgas PMK Gencar Pantau Arus Hewan di Perbatasan

Upaya penyemprotan ini dinilai cukup efektif untuk menekan kasus PMK. Dari hasil pendataan yang dilakukan petugas, rata-rata sapi yang terkena PMK baru didatangkan pemilik dari pasar hewan.

"Sapi tersebut terkena virus dari pasar hewan dan menularkan ke sapi lain di kandang," tuturnya. 

Pihaknya merinci, saat ini total sapi yang terjangkit PMK di Tulungagung mencapai 86 ekor. Di mana hewan ternak yang mati mencapai 9 ekor. Dari jumlah ini sebanyak 6 ekor dipotong paksa. 

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Siapkan Pendataan Bantuan Peternak Imbas PMK

"Selama ini yang kami temukan PMK itu ada di hewan sapi, kalau kambing aman. Kemudian untuk kambing lalu lintas perdagangan hanya di tingkat lokal saja, mayoritas ternak yang terkena PMK adalah ternak yang baru dibeli di pasar," pungkasnya. (fir/fai)

Sumber: