Kunjungi Sekwan DPRD Jawa Timur, KPID Perkuat Jaringan Lembaga Penyiaran

Kunjungi Sekwan DPRD Jawa Timur, KPID Perkuat Jaringan Lembaga Penyiaran

Sekwan DPRD Jatim Ali Kuncoro bersama Ketua KPID Jawa Timur Immanuel Yosua Tjiptosoewarno.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - KPID Jawa Timur menggelar pertemuan dengan Sekretaris DPRD Jawa Timur dan Pokja Indrapura DPRD Jatim. KPID berharap bisa memperkuat jaringan bersama lembaga penyiaran se Jawa Timur.

Sekwan DPRD Jawa Timur Ali Kuncoro menyampaikan, program kerakyatan bisa tetap berjalan maksimal di Jawa Timur. Karena itu, ia menyampaikan kegiatan lembaga dewan Jawa Timur melalui kerjasama pemberitaan melalui peran media massa. Baik media penyiaran atau media bentuk lainnya.

“Kita berharap mampu harmonisasi pemberitaan dan terus berkembang melalui diseminasi informasi,” tegas Ali Kuncoro.

BACA JUGA:Sekwan DPRD Jatim Bagi 150 Paket Sembako

Ali menyebutkan, tantangan saat ini yang harus menjadi perhatian adalah peran media sosial. Karena itu, media harus bisa menjadi kebutuhan positif masyarakat. “Sejauh ini berjalan cukup baik dan dilengkapi menuju arah sempurna untuk selalu menemukan bagaimana membawa masyarakat Jatim semakin sejahtera,” tandas Ali Kuncoro yang juga Penjabat Wali Kota Mojokerto.

Senada, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur Immanuel Yosua Tjiptosoewarno menyebutkan, peran lembaga penyiaran akan banyak membantu mengawal informasi positif kepada masyarakat Jawa Timur. 

Immanuel Yosua Tjiptosoewarno optimistis bahwa di wilayah Jawa Timur mampu mendukung penyebaran informasi yang positif dan membangun. 

BACA JUGA:FPG Kirim Instruksi Ketua Golkar Jatim ke Sekwan

KPID Jatim berharap ada peran media diseminasi kinerja DPRD Jawa Timur. Melalui serangkaian kegiatan di Focus Group Discution (FGD).  

Karena itu, ia berharap bahwa KPID bisa mendorong informasi ke masyarakat berdasarkan daerah pilihan (dapil). “Kita berharap bisa terakomodir kebutuhan akan informasi melalui media massa. Namun berita dari provinsi ke daerah ternyata sedikit,” tandas dia.

Persoalan di antaranya perpindahan dari TV analog ke digital, munculnya radio di jaringan daerah. “Ini menjadi tantangan terhadap peran lembaga penyiaran,” tutup Immanuel Yosua Tjiptosoewarno.(day)

Sumber: