Jelang Nataru, Dispangtan Kota Malang Gelar Gerakan Pangan Murah
Bersamaan gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM), Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan didampingi Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso dan Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan menyerahkan bantuan hand tractor kepada petani yang diharapkan dapat meningkat-Ariful Huda-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang terus memberikan fasilitas kemudahan memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Harapannya dapat menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan.
BACA JUGA:Kendalikan Pasokan, Dispangtan Gelar Gerakan Pangan Murah
Kali ini, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada beberapa tempat Kota Malang, salah satunya di kawasan Jalan Gajahmada, timur Balai Kota Malang, Selasa 10 Desember 2024.
Kegiatan GMP ini disediakan sejumlah kebutuhan bahan pangan sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga yang sangat terjangkau, di bawah harga pasaran.
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan ST MM menyampaikan GPM menjadi rangkaian dari program Ngalam Gesit (Ngalam Gerakan Sosial Terpadu) yang dikolaborasikan untuk mendukung program pemerintah pusat.
“GPM ini untuk mendukung program pemerintah pusat, yakni untuk pengendalian inflasi dan juga untuk memberikan keringanan terkait harga sembako,” kata Pj Wali Kota Malang.
BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah, Wali Kota Sutiaji Pastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan mengatakan GPM yang dilaksanakan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 ini untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan.
“Biasanya kebutuhan bahan pangan tertentu, meningkat. Dengan dilaksanakan GPM ini harapannya stabilisasi pasokan dan stabilisasi harga tetap terjaga,” terang Kepala Dispangtan Kota Malang yang mendampingi Pj Wali Kota Malang.
Dikatakan, beberapa komoditi yang disiapkan adalah kebutuhan bahan pokok masyarakat. Mulai dari beras, minyak, gula, dan ada sayur terong, cabai, tomat yang dihasilkan dari kelompok tani urban farming. Selain itu, juga ada stand UMKM binaan Dispangtan dan Diskopindag (Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan).
BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah, Pj Wali Kota Wahyu Himbau Tidak Lakukan Aksi Borong
Bahan pangan yang dijual menurutnya harganya lebih murah pada kisaran Rp 2.000-Rp 3.000 per kilogram. Bahkan, cabai yang dijual Gapoktan urban farming ‘Kebun Botol’ dijual seharga Rp 7.000, sedangkan harga di luar dapat mencapai hingga Rp 30.000.
Slamet mengaku GPM cukup efektif mengendalikan stabilisasi harga juga stabilisasi pasokan bahan pangan sehingga dinilai cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga yang lebih murah.
“Selama ini sudah kami selenggarakan GPM, dancukup efektif. Untuk GPM kali ini adalah yang ke-50 kalinya selama tahun 2024 ini. Selanjutnya, kami akan melaksanakan GPM pada tanggak 19 Desember 2024,” katanya seraya belum menyebutkan lokasi GPM selanjutnya.
Sumber: