Pemasangan Baliho Kampanye yang Amburadul, Ancaman Keselamatan Pejalan Kaki

Pemasangan Baliho Kampanye yang Amburadul, Ancaman Keselamatan Pejalan Kaki

Baliho kampanye yang terpasang di salah satu pedestrian yang membahayakan pejalan kaki. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID -  Maraknya pemasangan alat peraga kampanye (APK) untuk Pilkada 2024 di pedestrian Surabaya menimbulkan keresahan dan mengancam keselamatan warga.  

BACA JUGA:Pasang Baliho di Billboard dan Videotron, Golkar Siap Menangkan ErJi

Baliho-baliho yang banyak terbuat dari bambu, tampak reyot dan dipasang secara sembarangan di sejumlah titik, termasuk di trotoar dan taman-taman kota. Kondisi ini dinilai sangat membahayakan, terutama mengingat cuaca yang kerap berangin dan hujan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, baliho-baliho tersebut banyak ditemukan di Jalan Gayungan, sisi Jalan Ahmad Yani, Jalan Kartini, dan bahkan di area Jembatan Mayangkara.  Beberapa baliho kecil juga tertancap di taman-taman jalan, semakin memperburuk pemandangan dan membahayakan pejalan kaki.

Aprilia Devi, warga yang rutin melintas di Jalan Kartini, mengungkapkan kekesalannya.  Dia melihat baliho-baliho bambu ini hampir roboh dan memenuhi trotoar.  

"Mereka yang memasang sepertinya tidak memikirkan keselamatan pejalan kaki," ujarnya, Kamis 21 November 2024. 

Ia khawatir baliho tersebut akan menimpa pejalan kaki mengingat kondisi cuaca saat ini.  

BACA JUGA:Bekas Baliho Banyak yang Dibiarkan Jadi Pemandangan Tak Sedap

"Angin cukup kencang dan sedang musim hujan, sangat berbahaya," tambahnya.

Kekhawatiran Devi bukan tanpa alasan. Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Surabaya Niko Mauratu menyatakan bahwa pihaknya telah mencatat sekitar 200-300 pelanggaran pemasangan APK di Surabaya. 

Mayoritas baliho terpasang di tempat yang tidak semestinya, seperti trotoar, taman, dan bahkan area tempat ibadah.  

"Kami sudah melaporkan temuan ini ke Bawaslu," tegas Niko kepada wartawan.

BACA JUGA:Pengamat: Baliho Masih Efektif sebagai Alat Kampanye

Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan untuk menertibkan baliho-baliho tersebut sebelum terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.  Pemasangan APK yang sembarangan tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga dapat membahayakan nyawa warga. Keselamatan pejalan kaki harus diprioritaskan. (rio)

Sumber: