Fikom Unitomo Gelar Studium Generale, Siapkan Lulusan Mahasiswa Berkualitas di Era Post-Truth
Kegiatan Studium Generale bertajuk Tantangan Public Relations di Era Post-Truth" ditutup dengan foto bersama. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menggelar Studium General dengan tema "Tantangan Public Relations di Era Post-Truth" (Pentingya AI & Kreativitas), di Auditorium Fikom Unitomo, Rabu, 13 November 2024.
Dalam sesi pembuka Lutfi Subagio, CEO Mediatrust PR menyampaikan bahwa Era Post-Truth telah merubah cara atau pola berpikir di masyarakat, dimana fakta objektif dan data menjadi kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik dibandingkan dengan emosi atau keyakinan pribadi.
"Hari ini, pelaku Medsos banyak yang terjangkit Syndrome Echo Chamber (Kondisi dimana kita hanya mendengar apa yang kita teriakkan tanpa tahu kondisi nyata)", ujarnya.
BACA JUGA:HUT Ke-55 Memorandum, Unitomo Doakan Jadi Media yang Terdepan dan Membawa Kebaikan
BACA JUGA:Meriahnya Acara Puput Unitomo 2024, Jadi Ajang Lestarikan Seni dan Budaya Indonesia
Ia juga mengatakan bahwa mahasiswa komunikasi harus berbeda, harus paham setiap hari apa yang ia baca, karena gerbang melihat dunia adalah dengan membaca.
"Kita harus melihat fakta yang terjadi di medsos, bagaimana yang benar bisa menjadi salah dan yang salah menjadi benar, dan kita harus bersiap diri menghadapi kenyataan yang ada, maka tentu belajar sekaligus praktek menjadi pondasi utama untuk menjangkau masa depan.
Lutfi Subagio juga menghibahkan Dashboard Monitoring berbasis Big Data ke fikom unitomo agar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital mahasiswa fikom unitomo.
"Big Data ini di harapkan untuk menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa fikom unitomo, agar mahasiswa nantinya setelah lulus jauh sudah punya bekal memasuki dunia kerja," ungkapnya.
BACA JUGA:Lewat Green Economy dan Pemasaran Online, Tim Dosen PPM Unitomo Dongkrak Pendapatan PKL Jalur Gaza
Slow Ahmadi Neja, Dosen Muda Fikom Unitomo mengatakan bahwa Big Data nantinya dapat digunakan untuk memantau tren informasi dan menciptakan konten yang lebih tepat sasaran, bahkan dapat di gunakan untuk mengolah data.
"AI membantu kita memahami audiens dengan lebih baik, memprediksi respons mereka, dan menciptakan strategi komunikasi yang lebih personal dan relevan serta dapat difungsikan untuk mencari data dan mengolah data", ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Era Post-Truth menuntut para mahasiswa Ilmu komunikasi khususnya di Peminatan Corporate Commuication atau Public Relation untuk lebih cermat dalam menyaring informasi yang akan disampaikan kepada publik.
Sumber: