Warga Keluhkan Sumur Kering Akibat Proyek Terowongan TIJ-KBS, Bahtiyar Rifai Berikan Solusi
Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai dalam reses perdananya di wilayah Kelurahan Sawunggaling. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pembangunan proyek terowongan pejalan kaki Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS) ternyata membawa dampak yang tak terduga bagi warga wilayah Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo.
BACA JUGA:Imbas Proyek Terowongan Pejalan Kaki TIJ, Sumur Kering dan Rumah Warga Retak-retak
Dalam reses perdananya, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, langsung disambut keluhan warga terkait sumur-sumur konvensional yang mengering dan sejumlah bangunan rumah yang mengalami retak akibat proyek tersebut.
“Warga sudah puluhan tahun mengandalkan sumur-sumur itu untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, warga juga menyampaikan jika beberapa bangunan rumahnya mengalami retak-retak akibat proses pembangunan TIJ tersebut,” ucapnya, Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA:Warga Bumiarjo Hendak Wadul Dewan, PJs Wali Kota Surabaya Sarankan ke Command Center 112
Oleh karenanya, politisi partai Gerindra ini akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait yang ada di Pemkot Surabaya untuk tujuan mencari solusi terbaik terhadap persoalan yang dialami warga di Kelurahan Sawunggaling.
“Untuk itu kita akan koordinasikan dengan OPD terkait dan pihak kelurahan, dan jika diperlukan, nanti juga akan kita panggil semua pihak yang terkait untuk mencari solusi terbaik. Untuk rumah warga yang retak juga akan kita kawal untuk upaya perbaikannya,” jelasnya.
BACA JUGA:Komisi C DPRD Surabaya Siap Tampung Aspirasi Warga Terdampak Proyek Terowongan Pejalan Kaki TIJ
Diketahui, bahwa pembangunan pembangunan tunnel atau terowongan penghubung TIJ menuju KBS tersebut kini kondisinya sudah mencapai progres sebesar 80 persen dan ditargetkan selesai tuntas pada akhir November 2024.
BACA JUGA:Solusi Warga Bumiarjo Pasang Meteran Air untuk Atasi Krisis Air
Sementara saat mendatangi warga Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Bahtiyar mendapati keluhan warga yang selama ini tidak pernah terlibat dalam keramaian lapangan THOR (Tot Heil Onze Ribben), padahal banyak warga setempat yang menggeluti usaha UMKM.
BACA JUGA:Dampak Proyek Terowongan Pejalan Kali TIJ, Dinding Rumah Warga yang Retak-retak Bertambah
“Ada juga di tempat lain Kelurahan Darmo. Ada keluhan dari warga sekitar lapangan THOR jika selama ada event di area lapangan tersebut UMKM sekitar tidak pernah dilibatkan,” pungkasnya. (alf)
Sumber: