Imbas Covid-19, Omzet Petani Durian di Trenggalek Terjun Bebas hingga 60%

Imbas Covid-19, Omzet Petani Durian di Trenggalek Terjun Bebas hingga 60%

Trenggalek, memorandum.co.id - Panen raya buah durian di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek segera berakhir. Meskipun panen raya kali ini membuat para petani buah dengan rasa khas legit manis ini menjadi berkah tahunan, namun seiring bencana corona banyak dari mereka juga mengaku sedih. Jalal (34), pemilik Usaha Dagang (UD) Karunia Alam berlokasi di Dusun Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo mengungkapkan, sejak Januari yang lalu panen durian telah diawali oleh beberapa petani. "Awal Januari para petani sudah mulai menjual panenannya kemari," ungkapnya, Sabtu,(18/4). Saat itu, menurut Jalal, omzet petani dan pihaknya yang juga sebagai pengepul untuk petani durian wilayah Tasikmadu, Karanggandu dan Prigi ini memulai zaman keemasannya. "Kala itu harga dari petani masih tinggi dengan omzet bersih rata-rata kisaran Rp 15 juta rupiah," imbuhnya. Kini, berbarengan dengan sulitnya akses transportasi akibat penutupan jalan ke luar dan masuk wilayah Watulimo, omzetnya turun hingga 60 persen. "Pas panen sudah hampir habis di petani kini per hari tinggal mampu stok 2.000 buah dari yang sebelumnya mampu 5.000 buah," tandasnya. Begitupun disampaikan Gono (25), petani durian asal Desa Prigi yang selalu menjual panenannya ke Jalal. Dia sudah agak tidak semangat menjual Duriannya akibat harga belinya yang terlalu rendah. "Harga sekarang turun drastis, biasanya yang harga Rp 10 Ribu kini tinggal Rp 5 Ribu saja," keluhnya.(ham)

Sumber: