Ini Pernyataan Sikap BEM FISIP Unair usai SK Pembekuan Dicabut Dekanat
Presiden BEM FISIP Unair saat menyampaikan sikap di hadapan awak media.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) mencabut SK pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair pada Senin, 28 Oktober 2024 usai adanya pertemuan Dekanat dengan BEM FISIP Unair di Kampus B, Gubeng, Surabaya.
Atas pencabutan pembekuan tersebut, BEM FISIP Unair melalui Presidennya, Tuffahati Ullayyah Bachtiar menyatakan sikap tolak tegas pemberangusan nalar kritis mahasiswa dalam kebebasan berpendapat di ruang akademik.
"Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasannya pada Sabtu 26 Oktober 2024 lalu, epengurusan BEM FISIP Unair yang saya nakodai, mengalami status pembekuan oleh Dekanat Visipunair, karena ucapan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia melalui karangan bunga, yang ini dinilai oleh pihak Dekanat FISIP Unair sebagai hate speech karena penggunaan diksi yang dinilai tidak pantas dan tidak sesuai dengan koridor akademik," kata Tuffahati dalam konferensi pers, Selasa 29 Oktober 2024.
BACA JUGA:Penataan PKL Srikana, BEM Fisip Unair Tagih Komitmen Pemkot Surabaya
"Namun, seiring berjalannya waktu, yang dibarengi dengan berbagai peristiwa dinamis, kedua pula pihak yang bersangkutan, yakni Dekanat FISIP Unair dan BEM FISIP Unair, memutuskan untuk bertemu serta berdiskusi, melakukan dialog terkait dengan kegaduhan yang sedang terjadi," sambungnya.
Presiden BEM FISIP Unair melanjutkan, pada diskusi yang dilakukan pada Senin 28 Oktober kemarin, telah ditemui titik temu dan akhirnya BEM FISIP Unair dicabut status pembekuannya. Setelah dicabut pembekuannya oleh Dekanat FISIP Unair, BEM FISIP Unair akan selalu tetap kritis.
"Namun demikian, yang perlu digaris bawahi di sini, yakni sikap proaktif Dekanat FISIP Unair yang bersedia diajak untuk berdialog, sehingga peristiwa ini bisa rampung dengan segera," ujarnya.
BACA JUGA:Kombes Pol Arnapi, Pamen Polri Jadi Wisudawan Terbaik S3 Fisip Unair
Sikap proaktif yang dimiliki oleh Dekanat FISIP Unair dalam menyelesaikan kegaduhan ini, menunjukkan bahwa, Prof. Bagong, selaku Dekan, pihak Dekanat FISIP Unair juga telah melaksanakan fungsinya sebagai orang tua dari BEM FISIP Unair.
"Tidak lupa juga, saya turut mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada berbagai pihak yang menyatakan dukungan dan solidaritasnya terhadap kami. Juga kawan-kawan seperjuangan kembali cairnya BEM FISIP Unair merupakan kemenangan kecil yang pantas kita rayakan. Sebuah kemenangan mahasiswa atas rezim otoritarianisme yang menjadi kekhawatiran bersama," tuturnya.
"Namun, meskipun menjadi kemenangan bersama, teman-teman dan rekan seperjuangan juga harus sepatutnya waspada. Karena yang menjadi batas pemisah kita dengan datangnya rezim otoritarianisme hanyalah waktu. Langkah sedikit, rezim otoriter akan terlahir kembali," tambahnya.
BACA JUGA:Rektor Unair: Desertasi Eri Komplit Antara Nilai Ilmiah, Aspek Akademis dengan Praktik
Tuffahati, menuturkan yang menjadi kekhawatiran di sini adalah meskipun status BEM FISIP Unair sudah kembali cair, tetapi kegaduhan masih terjadi di media sosial. Terbukti akun media sosial BEM FISIP Unair mendapat serangan cyber, termasuk juga akun BEM Unair, akun pribadi, dan akun Presiden BEM Unair juga nggak luput dari serangan cyber.
Tentu hal tersebut tentunya membua miris sebagai seorang yang merdeka karena penyampaian kritik lalu dihujani dengan serangan cyber yang sifatnya masif dan terkoordinir, kemudian merupakan sebuah ancaman nyata bagi kebebasan berekspresi.
Sumber: