Tidak Ada yang Mau Berhenti
SURABAYA - Menjadi korban kejahatan membuat Supartono ingat betul kejadian yang menimpanya. Keterangan Supartono, sebelumnya dia tidak curiga ketika menjemput tersangka di daerah Pacing, Mojokerto. Begitu juga saat turun di Kediri, untuk makan nasi Padang. “Sewaktu makan tidak ada rasa obatnya atau pahitnya. Apalagi saat itu kondisi saya memang lapar, sehingga lahap menghabiskan nasi tersebut,” terang Supartono. Setelah nasi habis, seperti kebiasaanya, Supartono lalu menyulut satu batang rokok, sebelum melanjutkan perjalanan. Namun setelah rokok habis, Supartono mendadak merasakan kepalanya pusing. Bahkan tidak lama kemudian pria ini pingsan dan tidak tahu meski dinaikkan ke mobil. “Ketika saya terbangun posisi sudah di tepi hutan. Selanjutnya saya berjalan sampai di perkampungan dengan sempoyongan. Saya sempat menghentikan mobil yang melintas untuk menumpang tapi tidak ada yang mau berhenti,” imbuh Supartono. Setelah tiba di perkampungan, Suparno akhirnya bertanya ke warga dan kemudian dibantu menghubungi polisi. Supartono sangat bersyukur karena masih selamat dalam musibah tersebut. “Saya tidak curiga karena memang perintah dari majikan untuk menyopiri truk. Apalagi pekerjaan ini sudah biasa saya lakukan,” tandas dia. (tyo/nov)
Sumber: