Tinjau RPH Pegirian, DPRD Surabaya Minta Sosialisasikan Proses Stunning dan Perketat Pengawasan

Tinjau RPH Pegirian, DPRD Surabaya Minta Sosialisasikan Proses Stunning dan Perketat Pengawasan

Bagas Iman Waluyo (kiri) meninjau RPH Pegirian bersama satgas terkait.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pascaviralnya video proses pemingsanan atau stunning sapi, DPRD Surabaya meminta PD Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya untuk melakukan pengetatan pengawasan terhadap proses pemotongan hewan.

Saat melakukan peninjauan di lokasi, anggota DPRD Surabaya dari Fraksi Gerindra Bagas Iman Waluyo menegaskan pentingnya pengawasan.

Politisi muda ini menyampaikan perlunya sosialisasi yang lebih luas mengenai metode stunning agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

BACA JUGA:Jelang Iduladha, RPH Pegirian Terima 129 Ekor Sapi

"Menanggapi video viral (pemingsanan sapi yang disebut dengan tembak), saya sudah ketemu direktur utama (PD RPH Surabaya), stunning itu pemingsanan. Kita cek ternyata diperbolehkan MUI dan tidak menyakiti hewan, hanya alat kejut," ujar Bagas, Kamis, 26 September 2024.

Selanjutnya, Bagas meminta agar pengawasan terhadap tim stunning ditingkatkan dan sebaiknya dilakukan oleh pihak internal RPH, bukan pihak ketiga. Dirinya menekankan pentingnya rekaman dan monitoring yang ketat.

"Kalau menurut saya stunning harus ada pengawasan, karena kriteria orang (pekerja) gimana, ter-record lah dari RPH, bukan dari pihak ketiga, jadi RPH melakukan pengawasan ke orang-orang," jelasnya.

BACA JUGA:RPH Pegirian Dipindah ke Tandes

Selain itu, Bagas juga mengusulkan revitalisasi fasilitas RPH, terutama terkait limbah dan kondisi tempat pemotongan yang perlu perombakan.

Sementara itu, Direktur Utama PD RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho mengungkapkan bahwa pihaknya telah merekrut dua tim stunning internal sejak awal September guna meningkatkan kontrol dan pengawasan. 

"Selama ini RPH kerja sama dengan suplier sapi dan mitra jagal untuk menunjuk stunner. Ini yang kemudian RPH susah mengontrol. Setelah ini kami atur pengelolaan seperti apa, sehingga tim stunner bagian dari RPH," kata Fajar.

BACA JUGA:Penyembelihan Sapi di PD RPH Tuai Sorotan, DPRD Surabaya Minta Sesuai Kaidah Agama

Fajar menambahkan, tim stunning sebelumnya berasal dari pihak ketiga yang ditunjuk oleh suplier sapi dan mitra jagal.

Langkah perekrutan mandiri sudah direncanakan sejak awal tahun. Namun masih terkendala pencarian petugas stunning berpengalaman.

Sumber: