Kadinkes dan Ketua IDI Jember Angkat Bicara, Minimnya Dokter Spesialis Tak Mengisi Formasi CASN Jember
Kepala Dinas Kesehatan Jember Hendro Soelistijono dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Jember dr Ali Sodikin MKes.-Edi Winarko-
"Di banyak daerah baik provinsi, kabupaten maupun kota. Hal tersebut terjadi karena beberapa kemungkinan, jumlah dokter spesialis lulusan baru yang relatif kurang. Daya tarik menjadi ASN daerah/provinsi bagi dokter spesialis baru semakin menurun. Tawaran kerja di institusi/RS swasta yang lebih menjanjikan secara finansial," urai Ketua IDI Jember melalui jawaban tertulisnya.
Selain itu menurut dr Ali Sodikin MKes, dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Jember ini menambahkan, bahwa beban kerja dan waktu kerja ASN panjang dan dianggap kurang fleksibel. Lokasi instansi/RS yang berada di daerah relatif jauh di luar kota, juga bisa jadi pertimbangan untuk tidak menjadi ASN ditempat tersebut.
BACA JUGA:Kejari Jember Tahan Kades dan ASN PU Bina Marga
"Karena biasanya ada pertimbangan bagaimana dengan sekolah anak-anaknya dokter spesialis tersebut. Akan berusaha mencari tempat sekolah yang baik, yang biasanya ada di kota besar. Adanya kebijakan dari birokrasi yang terkesan politis, untuk kepentingan popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh politik lokal di daerah tertentu. Sehingga membuat menjadi ASN tidak menarik lagi," ulas dokter spesialis anak di RSUD Dr Soebandi Jember.
BACA JUGA:Peringati Hari Antikorupsi, Bupati Hendy Ajak ASN Hindari Korupsi
Sebatas informasi, pada seleksi CASN Pemkab Jember tahun anggaran (TA) 2024 tersedia 250 formasi. Namun 30 formasi dikhususkan untuk tenaga kesehatan dokter umum dan dokter spesialis. (edy)
Sumber: