Imbas PSBB, KAI Hentikan 5 Kereta Jurusan Surabaya-Jakarta

Imbas PSBB, KAI Hentikan 5 Kereta Jurusan Surabaya-Jakarta

Surabaya, memorandum.co.id - Sebagai imbas dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya memberhentikan jalur keberangkatan Kereta Api (KA) jurusan Surabaya-Jakarta. Langkah yang diambil oleh KAI Daop 8 Surabaya ini merupakan suatu bentuk upaya membantu pemerintah dalam memutus mata rantai sebaran virus corona. Ada sebanyak 5 KA jurusan Surabaya-Jakarta yang dihentikan operasionalnya sejak Jumat (10/4/2020) hari ini hingga Kamis (23/4) mendatang. "Keputusan pembatalan keberangkatan lima KA ke Jakarta karena PSBB di kota itu. Pembatasan juga berlaku pada transportasi umum pada pukul 06:00 WIB sampai 18:00 WIB," ucap Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya. Meski demikian, masih terdapat 2 KA jurusan Surabaya-Jakarta yang masih dijalankan yaitu KA Kertajaya dari Stasiun Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen Jakarta dan KA Bima dari Stasiun Surabaya Gubeng-Gambir Jakarta. KA Kertajaya dan KA Bima tetap dioperasikan karena pada jadwal kedatangan maupun keberangkatan KA tersebut di wilayah ibukota. Sebab, sudah sesuai dengan jam operasi transportasi umum yang terbebas dari pembatasan waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. Sebelumnya, sejak memasuki bulan April, PT KAI Daop 8 Surabaya telah mengistirahatkan sebanyak 27 KA dengan tujuan jarak jauh untuk sementara dan hari ini ditambah lagi sebanyak 5 KA. Total keseluruhan 32 KA yang diistirahatkan dan dilain hal, juga ada penurunan penumpang secara drastis. "Ini terpaksa dihentikan, karena penurunan jumlah penumpang juga sangat signifikan," beber Suprapto. Sementara itu, masih ada 14 KA dalam April 2020 ini yang dioperasikan untuk perjalanan jarak jauh maupun menengah di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya. Dari 14 KA yang dijalankan, pihaknya juga melakukan pembatasan kuota penumpang masing-masing di tiap gerbong, guna menghindari penumpang bergerombol. "KA yang tetap beroperasi, tiket kursi kami jual hanya 50 persen saja. Ini dimaksudkan agar bisa menerapkan physical distancing antar penumpang," pungkas Suprapto.(Mg3)

Sumber: