Lewat Video Conference, Khofifah Semangati Dokter dan Perawat Pasien Covid-19

Lewat Video Conference, Khofifah Semangati Dokter dan Perawat Pasien Covid-19

Surabaya, Memorandum.co.id -Tenaga medis memiliki peranan sangat penting dalam menangani kasus Covid-19. Untuk memotivasi para tenaga kesehatan ini, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyapa dokter, perawat, dan paramedik yang menangani Covid-19 di RSUD dr Soetomo melalui video conference di Gedung Negara Grahadi. Melalui layar video, tampak para dokter dan perawat yang masih lengkap menggunakan APD bersemangat menyapa Gubernur Khofifah. Mereka adalah para tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien covid-19 di RSUD Dr Soetomo. Saat video conference berlangsung, orang nomor satu di Jatim itu menanyakan mengenai kondisi tenaga kesehatan selama menangani Covid-19. Termasuk kendala-kendala apa saja yang dihadapi para dokter dan tenaga medik lainnya. Selain itu, Gubernur Khofifah juga menanyakan pemberian gizi bagi para tenaga medik. Ia ingin memastikan, para tenaga medis tercukupi kebutuhan gizinya. “Assalamualaikum. Saya Khofifah, di sini saya juga bersama Pak Wagub, Pak Sekda dan Pimpinan RS dr Soetomo. Semua sehat ya,” kata Khofifah mengawali bersama, Senin (6/4/2020). Secara khusus Khofifah menyapa mereka dan ingin mendengar tentang perjuangan tenaga kesehatan di sana ketika melayani pasien Covid-19. “Para tenaga medik ini kan melayaninya luar biasa. Bagaimana waktu istirahat para dokter dan para perawat selama proses pelayanan ini. Adakah rekomendasi dari para tim medik untuk bisa menjaga stabilitas misalnya berapa hari, berapa minggu bertugas, berapa hari atau berapa minggu istirahat seperti apa? Adakah sirkulasi waktu jaga?” Tanya Gubernur Khofifah. Tidak hanya itu, Khofifah juga ingin mendapatkan informasi secara langsung dari para dokter dan perawat tentang pasien yang kini sedang di rawat di RSUD dr Soetomo. Pasalnya, dari rumah sakit rujukan utama penanganan covid-19 di Jatim tersebut, pada hari Minggu (5/4) ada 4 orang yang terkonversi dari positif menjadi negatif alias sembuh. “Selain 4 sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil, satu orang sudah konversi negatif. Jadi kami sudah koordinasi dengan Dinas. Jadi nanti pasien akan melakukan isolasi diri di rumah. Tetap kita pantau bersama rekan-rekan kita,” kata Khofifah. Total saat ini ada 38 pasien positif covid-19 di Jatim yang dinyatakan sembuh. Secara khusus dalam kesempatan video conference tersebut Khofifah meyampaikan apresiasinya pada para tenaga medis yang bertugas. “Kami semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan, baik para dokter, tenaga medik maupun paramedik, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif covid-19 maupun yang PDP,” ucap Khofifah Menanggapi sapaan tersebut, Dokter Spesialis Paru RSUD dr Soetomo, dr Wahyu dalam video conference mengatakan, dirinya saat ini bertugas menjadi Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) di RSUD dr Soetomo. Dokter satu ini diketahui telah merawat 10 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Di antaranya 3 pasien menggunakan ventilator. “Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu gubernur. Jadi kalau boleh cerita kita memang sudah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Tetap kita pantau teman-teman, apakah ada keluhan atau tidak,” kata dr Wahyu dengan masih menggunakan APD lengkap. Terkait jam kerja yang disinggung oleh Gubernur Khofifah, dr Wahyu mengaku bahwa saat ini mereka bekerja dengan ketat akan tetapi mereka masih mendapatkan jatah shift istirahat yang cukup. Sebab di rumah sakit tipe A tersebut memang memiliki tenaga medis yang cukup. “Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup,” jelas Dokter Wahyu. Sebagai apresiasi untuk tenaga kesehatan, diketahui Pemprov Jatim telah memberikan reward insentif bagi mereka yang menangani pasien covid-19. Mekanisme pemberian reward ini diberikan dengan pembagian per tim yang merawat pasien. Bagi yang memberikan layanan pada pasien yang rawat inap, satu tim akan mendapatkan reward dengan nilai Rp 15 juta per pasien, per bulan. (yok)

Sumber: