Nekat Mudik ke Jember, Siap-siap Dimasukan Gedung Isolasi
Jember, Memorandum.co.id - Ini warning bagi pemudik yang akan pulang kampung ke Jember. Sebab, apabila nekat mudik ke Jember, maka siap-siap saja untuk dimasukkan ke gedung isolasi. Penegasan itu disampaikan Bupati Jember dr. Faida MMR saat meninjau ruangan Jember Sport Garden (JSG) yang menjadi ruang isolasi, Sabtu (4/4/2020). "Sayangi keluarga anda. Sayangi teman-teman anda. Sayangi dan jaga diri anda. Jangan mudik. Tetap di kota masing-masing. Warga yang datang dari kota-kota kategori zona merah akan menjalani isolasi selama 14 hari di JSG,” tegas Bupati Jember. Operasional karantina ini melibatkan sejumlah pihak. Mereka dapat dikenali dari Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakai. APD warna putih untuk tim medis, coklat untuk Polri, hijau untuk TNI. Sementara petugas yang memakai jaket adalah tim penapis (screening) di depan pintu masuk. “Semua ini kolaborasi yang dilakukan untuk memastikan JSG sebagai ruang isolasi massal," terangnya. Paramedisnya para muda yang direkrut secara khusus untuk menangani corona. Ada juga sukarelawan khusus, TNI, Polri, dan PMI. “Mulai malam ini petugas sudah masuk. Petugas ini nantinya dua minggu tidak pulang, tetapi tinggal di JSG," tandasnya. Seluruh APD dan logistik sudah masuk ke JSG, termasuk 250 tempat tidur, alat rontgen dan rapid test juga sudah siap. “Manakala perlu dirujuk, akan dirujuk," tambah bupati. Bupati menyebutkan, mulai Minggu pagi, 05 April 2020, posko – posko di lima pintu masuk Jember akan mengirimkan warga yang berasal dari zona merah ke karantina. Pengiriman menggunakan transportasi khusus. “Termasuk ODP ringan. Tetapi ODP yang perlu perawatan tidak di JSG," terangnya. ODP yang memerlukan perawatan masuk ke RS dr. Soebandi Jember. Pulihnya kondisi seperti semula, menurut bupati, akan cepat terjadi apabila semua tertib menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan. Seperti melakukan isolasi dan pembatasan sosial secara mandiri. Kondisi Jember saat ini, menurut bupati, sudah terkendali cukup baik. Masjid-masjid tetap bisa berjalan. Pengajian sudah tertib. Tidak ada orang berkumpul dalam jumlah yang banyak. Bahkan acara pernikahan pun ditunda. Pasar-pasar sudah ditata sesuai ketentuan. Pengendalian ini agar kasus corona tidak semakin meningkat, yang bisa mengganggu ekonomi. “Jika tidak dikendalikan, masa isolasi akan lebih panjang lagi, maka diminta kerjasamanya," ujar bupati. "Pengorbanan yang begitu banyak ini, jangan tersia-siakan dengan tidak terkendalinya arus mudik,"pungkasnya. (edy/gus)
Sumber: