Puskesmas Campurdarat Jemput Puluhan Pasien ODGJ dari RSJ Lawang

Puskesmas Campurdarat Jemput Puluhan Pasien ODGJ dari RSJ Lawang

Penjemputan dan pengiriman pasien ODGJ.-Biro Tulungagung-

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wediodoningrat, Lawang Malang.

Kerjasama pengobatan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini memberikan kesempatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung untuk mengirimkan pasien guna mendapatkan pengobatan secara gratis di RSJ tersebut.

Setelah melakukan pengiriman pada 25 Juni dan 3 Juli lalu, selanjutnya pada Kamis 11 Juli 2024, tercatat 31 pasien ODGJ yang sebelumnya mendapatkan perawatan di RSJ Lawang, diperbolehkan menjalani rawat jalan di rumah masing - masing dengan pemantauan petugas kesehatan di sejumlah puskesmas.

Selain menerima kepulangan pasien, hari ini Dinkes Tulungagung kembali mengirimkan 30 pasien ODGJ berat untuk mendapatkan perawatan di RSJ.

BACA JUGA:Puskesmas Campurdarat Ajak Masyarakat Ikuti Program Layanan Kejar Imunisasi

Plh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Heru Santoso mengatakan, total sudah ada tiga kali pemberangkatan pasien ke RSJ Lawang. Pemberangkatan pertama sebanyak 34 pasien, kemudian pemberangkatan kedua sebanyak 43 pasien, dan pada hari ini diberangkatkan lagi 30 pasien.

"Untuk soal kuotanya itu yang tau pihak RSJ, kita ngikut saja," ujarnya.

Heru menjelaskan, pasien yang diperbolehkan menjalani rawat jalan adalah yang kondisinya stabil dan bisa mandiri. Seperti mandi, makan, hingga buang air besar dan buang air kecil di toilet.

"Sekitar 45 hari menjalani perawatan kemudian ketika dinyatakan bisa rawat jalan, akan diantarkan oleh pihak RSJ kemari secara gratis. Untuk pasien yang akan dibawa kesana itu dicek kesehatannya dulu dan dipastikan bisa untuk dibawa," jelasnya.

BACA JUGA:Puskesmas Campurdarat Screening TBC, Ratusan Masyarakat Antusias Mengikuti

Kendati dikembalikan ke rumah masing - masing, namun konsumsi obat untuk pasien tetap dilakukan secara rutin.

Hal ini dilakukan untuk membuat pasien tetap merasa nyaman dan meminimalisir potensi kondisi kejiwaannya yang berubah - ubah.

"Tentu pengobatan jalan jangan sampai terlambat, petugas juga akan melakukan monitoring," ungkapnya.

Masih menurut Heru, untuk pasien lain yang belum kembali ke rumahnya, masih mendapatkan perawatan di RSJ sampai kondisinya dianggap cukup layak menjalan rawat jalan.

Sumber: