Milad ke-96 Nasyiatul Aisiyah di Lamongan, Gotong Royong Tingkatkan Peradaban

Milad ke-96 Nasyiatul Aisiyah di Lamongan, Gotong Royong Tingkatkan Peradaban

Resepsi Milad Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur di Gedung Sport Center Lamongan--

LAMONGAN, MEMORANDUM - Milad Nasyiatul Aisiyah ke-96 momentum untuk evaluasi dan perencanaan masa depan. Sehingga, Nasyiatul Aisyiyah akan lebih berperan dalam pembangunan, peradaban, maupun masa depan negara. Hal tersebut diutarakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Resepsi Milad Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur di Gedung Sport Center Lamongan, Sabtu 6 Juli 2024. 

Dipilih menjadi venue Milad Nasyiatul Aisiyah Jawa Timur Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan mengaku senang dan bangga. Terlebih, PD Nasyiatul Aisiyah Lamongan turut bergotong-royong membangun setiap aspek kehidupan sosial masyarakat, pendidilan, kesehatan, yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi maupun indeks pembangunan manusia. 

“Peran serta seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah dalam membina, mendorong, meningkatkan sumber daya manusia, di Kabupaten Lamongan ini sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kita terus bergotong-royong, berkolaborasi agar seluruh bagian masyarakat ini bisa menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa dan ini akan terus kita tingkatkan kolaborasi ini pada sektor-sektor yang lain,” ucap Pak Yes. 

BACA JUGA:Tarikhul Milad Ke-46 MTsN 1 Lamongan, Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan

BACA JUGA:Peringati Milad ke-33 Tahun, IPHI Kabupaten Lamongan Bagikan Bansos Untuk Masyarakat Terdampak Banjir

Sementara itu, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menceritakan, pembangunan suatu bangsa harus berfokus pada infrastruktur fisik dan non fisik. 

“Pemerintah kadang-kadang ditanya kenapa anggarannya tidak dipakai untuk memperbanyak mengaspal jalan, merabat beton dan lainnya. Saya setuju infrastruktur fisik itu penting tapi bangsa kita tidak hanya dibangun beton dan baja, tapi pengabdian kader-kader kesehatan yang mengabdi di desa-desa, pengabdian guru-guru yang mengabdi di pelosok-pelosok gunung dan pesisir pantai mereka harus kita sejahterakan,” ujar Wagub periode 2019-2024. 

Ditengah gencarnya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Emil mengungkapkan, sumber daya manusia perlu dibekali kemampuan pemanfaatnnya. Hal ini agar manusia tidak dikontol oleh AI namun mengontrol AI untuk mempermudah pekerjaan. 

“Mari kita mulai menggagas sebuah program pemberdayaan kecerdasan buatan untuk Nasyiatul Aisyiyah. Supaya kader-kader Nahdlatul Aisyiyah melek dan paham dengan artificial intelijen. Karena apa yang diambil AI kita bisa mengasah lagi untuk pekerjaan kita lebih ringan dan berkualitas. Kecerdasan AI tidak akan menggusur kita, justru kita yang akan mengendalikan AI untuk memajukan bangsa dan negara,” pungkasnya. (*).

Sumber: