Belasan Wartawan dan 2 Anggota DPRD Jember Masuk Daftar ODR Corona
Jember, memorandum.co.id - Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, Pemkab Jember bersama Forkopimda menyiapkan tempat karantina, termasuk warga yang punya riwayat perjalanan ke Luar Negeri (LN) maupun ke daerah pandemik. Belasan wartawan Jember masuk daftar ODR (orang dengan risiko) atau ODP (orang dalam pemantauan) setelah dilakukan pemeriksaan di RS Soebandi. Selain itu juga ada dua anggota DPRD Jember yang baru pulang dari Jakarta. "Memang belasan wartawan sesudah pulang dari luar negeri sudah dilakukan pemeriksaan di RS Soebandi dan dinyatakan sehat, namun mereka harus tetap di rumah sebelum masa inkubasi habis (14 hari-red)," terang Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Nur Hasan usai meninjau Jember Sport Garden (JSG) yang menjadi lokasi karantina, kemarin. Politisi PKS ini menyatakan, untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan, alangkah baiknya para ODR dan ODP ini menjalani karantina. "Karena di karantina akan mendapatkan pemeriksaan lebih intensif supaya tidak menularkan, minimal pada keluarga. kangkah Karantina ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang sudah mengkhawatirkan," sambungnya. Nur Hasan mendukung langkah pemerintah daerah terkait berbagai upaya dalam pencegahan virus corona tersebut, sehingga dipilihnya JSG sebagai fasilitas karantina harus didukung seluruh stakeholder. Tak terkecuali dukungan dari wakil rakyat. "Tentu kita harus melepaskan ego dan kepentingan diri sendiri untuk mencari jalan keluar masalah ini, karena ini sudah luar biasa mengkhawatirkan dan tidak bisa lagi dianggap remeh. Dalam urusan kemanusiaan itu tidak boleh disekat-sekat," ungkapnya. Hal yang sama disampaikan Gembong Khunul Alam, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jember. Dia sangat mengapresiasi langkah cepat dan tepat Bupati Jember dalam mengantisipasi wabah corona dengan memakai JSG sebagai lokasi karantina. "Langkah ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 dan diperuntukkan bagi masyarakat yang masuk daftar ODR dan ODP ataupun masyarakat yang baru datang dari daerah endemik covid-19 yang kedatangannya dikhawatirkan menularkan covid-19 di Jember," ungkap Gembong. Sementara itu, Kepala Rumah Sakit DKT Jember, dr Maksum Pandelima menyampaikan, untuk tim medis yang diterjunkan sebanyak 80 perawat dan 20 dokter serta 3 tenaga laboratorium. "Dokter umum praktik mandiri, perawat yang baru lulus tes seleksi di Pemkab Jember, dan relawan paramedis," tutup Maksum.(edy)
Sumber: