Polres Bangkalan Tebar 1.000 Bibit Mangrove di Pesisir Pantai Gili Pari

Polres Bangkalan Tebar 1.000 Bibit Mangrove di Pesisir Pantai Gili Pari

Penanaman bibit tanaman mangrove di pesisir pantai Dusun Gili Pari.--

BANGKALAN, MEMORANDUM - Bakti sosial kepedulian ekosistem alam digelar Polres Bangkalan jelang puncak acara HUT Bhayangkaran ke 78. Kapolres AKBP Febri Isman Jaya bersama forkopimda menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir pantai Dusun Gili Pari, Desa Ujung Piring, Kecamatan Bangkalan.

Hadir Wakapolres Kompol Andi Febrianto ALI, para kabag, kasat, kapolsek jajaran,  seluruh Pejabat Utama (PJU) di lingkup polres, anggota forkopimcam, perangkat desa, LSM serta warga sekitar.

”Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri, termasuk Polres Bangkalan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam. Khususnya di kawasan pesisir pantai,” jelas AKBP Febri disela  penanaman mangrove.

Kegiatan edukasi dan motivasi bagi komunitas warga, agar memiliki kepekekaan untuk mejaga kelestarian ekosistem alam. Termasuk ekosistem pantai di wilayah pesisir Kabupaten Bangkalan. 

BACA JUGA:Polsek Kwanyar Edukasi Warga Pesisir Agar Kawal Keletarian Hutan Mangrove

Di hadapan warga, Kapolres menjelaskan  hutan mangrove memiliki azas manfaat multi dimensional.

Salah satunya, bisa mencegah abrasi atau kisisan ombak laut. Juga berfungsi menjadi dinding penangkis musibah tsunami, serta berpotensi menjadi habitat kehidupan ragam jenis biota laut, seperti kepiting, kerang, tiram, siput, serta ragan jenis ikan spesifik pantai.

Selain itu, hutan mangrove kaprah  menjadi tempat  migrasi dari ragam unggas seperti burung elang laut, bangau, belibis, serta varian burung lainnya.”Tak kalah pentingnya, keelokan pesisir pantai dengan hamparan hutan mangrove-nya, sangat beroptensi dikembangkan menjadi salah satu destinasi obyek wisata pantai,” ungkap AKBP Febri.

Terbukti, di Kabupaten Bangkalan sudah ada beberapa kawasan pesisir pantai dengan kepadatan hutan mangrove-nya, kini sudah viral menjadi salah satu destinasi obyek wisata pantai. Bahkan roh popularitasnya sudah go public untuk skala regional.

” Salah satunya, kepadatan hutan mangrove di tepi pantai dan sepanjang aliran sungai Desa Kramat, Kecamatan bangkalan, mulai populer disebut sebagai hutan amazon mini oleh wisatawan domestic dari luar daerah,” jelas AKBP Febri. 

Hutan mangrove dengan azas manfaatnya, tidak hanya berpotensi menawarkan keelokan ekoistem alam pantai, tetapi juga berpotensi untuk mengdongkrak sektor perekonomian rakyat. Untuk itu, Kapolres wanti-wanti agar warga Dusun Gili Pari di Desa Ujung Piring, selalu punya etos semangat untuk menjaga kelestarian huran mangrove. (ras/day)

Sumber: