Check Out di Hotel, Bandit Curanmor Didor

Check Out di Hotel, Bandit Curanmor Didor

SURABAYA - Anggota Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus satu dari dua bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Tersangka yakni Ahmad Rizal (25), yang terpaksa dilumpuhkan kakinya dengan timah panas karena kabur saat ditangkap di Hotel Merdeka, Jalan Bongkaran. Penangkapan warga Jalan Srengganan itu, bermula dari aksi terakhirnya pada 28 Januari lalu. Tersangka mencuri motor milik Lutfan Chusdiansyah. Saat itu motor Honda Beat L 2110 ZX milik korban diparkir di depan rumah kos Jalan Gebang Putih. "Rizal yang sudah mengincar motor tersebut, datang bersama rekannya berinisial MT (DPO). Rizal turun sambil membawa kunci T. Dengan cepat dia merusak rumah kunci motor milik Chusdiansyah, lalu kabur," kata Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Bima Sakti. Sialnya aksi tersebut terekam CCTV di lokasi kejadian. Sehingga hal itu menjadi petunjuk awal untuk menelusuri identitas tersangka. Terekam juga pelakunya ada dua orang. Setelah diselidiki akhirnya petugas mendapati tersangka di hotel dan hendak chek out. ”Saat keluar kamar, tersangka kami ringkus tapi nekat kabur hingga dilumpuhkan,”lanjut Bima. Dari pemeriksaan terungkap, pencurian yang dilakukan Rizal merupakan aksi ke-20. Selama ini motor hasil curiannya dijualnya ke Madura. Apalagi terdapat seorang penadah yang selama ini bekerjasama dengan tersangka. "Di aksi terakhir dia bahkan sudah  menghubungi penadah di Madura. Malah rencananya motor hasil curian akan dikirim pekan ini,” imbuh Bima. Tersangka mengaku motor yang paling banyak dicuri adalah jenis matik. Ia beralasan karena menjualnya lebih mudah dan laku keras. Satu unit motor tanpa kelengkapan surat-surat dihargai Rp 3,8 juta. Dari 20 kali beraksi dalam beberapa bulan saja, dua bandit ini mampu mengumpulkan uang sekitar Rp 76 juta. Rizal beralasan uang hasil penjualan motor tidak dipakai senang-senang. Uang tersebut digunakan untuk biaya berobat adiknya di rumah. ”Adik saya tidak bisa jalan. Kaki kanannya patah usai kecelakaan,” aku dia. Ditambahkan tersangka, beberapa waktu terakhir, aksi pencurian motor yang dilakukannya mulai dikurangi. Sebab, ada temannya yang memberi tahu bahwa dia sedang diincar polisi. Karena itu Rizal memilih bersembunyi di hotel. Bahkan, motor korban terakhir yang digasak belum sempat dijual. Menurut Bima, tersangka merupakan pemain baru. Dia belum pernah berurusan dengan polisi sebelumnya. Modus operandi yang dilakukan tergolong klasik. Tersangka mencari target dengan cara berkeliling dengan motor sarananya. ”Setelah dapat sasaran, motor dibobol dengan kunci T,” jelas Bima. Bima menyebut, pihaknya masih terus mendalami perkara tersebut. Selain mencari satu pelaku yang masih buron, anggotanya di lapangan juga mengorek untuk mengetahui identitas penadah motornya. ”Karena selama ini kasus curanmor yang kita tangani selalu dijual ke Madura," pungkas Bima. (fdn/nov)

Sumber: