Hadapi Wabah Corona, Ponpes eLKISI Ajak Taubat Nasional

Hadapi Wabah Corona, Ponpes eLKISI Ajak Taubat Nasional

Mojokerto, memorandum.co.id - Di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19), Pondok Pesantren Islamic Centre eLKISI Mojokerto membentuk crisis centre, utamanya untuk menjaga para santri, ustaz dan seluruh keluarga besar pesantren, serta mengajak segenap bangsa Indonesia untuk melakukan taubatan nasuha nasional. Demikian disampaikan KH Fathur Rahman Fadhil, Direktur eLKISI didampingi Wakil Direktur H. Ainur Rofiq, dan Kepala Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dokter Hari, dipandu oleh H. Hairul Warizin, di hadapan ratusan santri dan para ustaz. "Kami berharap tim crisis centre bisa bekerja dengan baik untuk menjaga seluruh keluarga besar pesantren. Kami juga meminta pengertian orang tua, wali santri dan siapa pun. Mohon untuk jangan dulu mengunjungi santri di pondok maupun mengirimkan barang selama kita siaga corona. Kenapa? Bisa jadi barang yang dikemas di rumah masih steril, tapi kita tidak tahu begitu berada di agen penitipan dan selama proses delivery apakah terkontaminasi virus atau tidak," ujar Fathur Rahman kepada memorandum.co.id, Kamis (19/3/2020). Terkait kunjungan, pesantren memberlakukan prosedur ketat, tidak memperkenankan para tamu masuk lingkungan pondok ataupun salat di masjid pesantren. "Hal ini kami lakukan semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan semuanya, dan berlaku hingga pemerintah menyatakan keadaan aman," tandas dia. Terhadap para santri, Ponpes melakukan pemantauan dan pengawasan kesehatan. "Poskestren buka setiap hari. Kita menerapkan metode community base. Yang sehat jangan sampai sakit. Santri yang periksa ke Poskestren kita catat dan pantau. Yang punya gejala panas, batuk, pilek, sesak napas dan sebagainya kita awasi dan pantau terus, apakah ada tanda-tanda yang mengarah terpapar Covid 19. Kita juga bentuk kader kesehatan remaja untuk memantau seluruh kamar santri," kata dokter Hari. Selain pembentukan Crisis Centre, Ponpes eLKISI juga mengajak segenap bangsa Indonesia, baik rakyat maupun pemerintah untuk bermuhasabah dan instrospeksi diri dan melakukan taubatan nasuha nasional. "Bisa jadi ini semua karena dosa-dosa kita. Tidak perlu menyalahkan satu sama lain. Bapak Presiden dan jajarannya, para pejabat tinggi negara, gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah, ketua RW, ketua RT beserta semua jajarannya, juga kita semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Mari bermuhasabah dan kita lakukan taubatan nasuha nasional. Sebagaimana firman Allah 'Ya ayyuhalladziina aamanuu tuubuu ilallahi taubatan nashuuha. (Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya-red). Semoga segera diakhirkan wabah Corona ini dan kita semua diselamatkan Allah SWT, " pungkas Fathur Rahman dengan mengutip Qur'an Surah Fathir ayat 8.(*)

Sumber: