Dies Natalis Ubaya, UKM Mapaus Gelar Lomba Panjat Dinding Nasional

Dies Natalis Ubaya, UKM Mapaus Gelar Lomba Panjat Dinding Nasional

Surabaya, memorandum.co.id - Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (Mapaus) dalam peringati Dies Natalis ke-25 Universitas Surabaya (Ubaya) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Napaus yang ke-40 menggelar lomba panjat dinding tingkat nasional yang dihelat di Ubaya Sport Center, Jumat (13/3/2020). Lomba tersebut diikuti kurang lebih 250 peserta. Beberapa peserta di antaranya berasal dari Depok, Semarang, Tangerang dan Bali yang tergabung dalam jaringan Pecinta alam dan juga dihadiri oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Surabaya. Lomba tersebut dibagi menjadi tiga kategori yaitu putra dan putri under 13th, under 19th dan untuk Mahasiswa Pecinta Alam (mapala) yang tidak dibatasi oleh umur. Artinya, alumni juga bisa mengitu lomba tersebut. "Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Dies Natalis Ubaya ke 52 tahun yang bertepatan pada bula Maret, sekaligus ulang tahun UKM Mapaus ke 40 tahun pada bulan Januari lalu dan juga untuk mencetak prestasi maupun potensi atlet Indonesia yang berbakat" ujar Fransisca Dita, Ketua Penyelenggara acara. Selain dibagi menjadi tiga kategori umur, ada dua kategori dalam lomba panjat dinding tersebut diantaranya Lead Climbing, dimana pemanjat dinilai oleh juri berdasarkan titik tertinggi dan Speed Climbing yaitu dua peserta saling beradu kecepatan dalam menepuk titik paling puncak dinding yang dipanjat. Lomba panjat dinding tersebut bisa dimasukkan dalam daftar kategori olahraga yang ekstrim. Mengingat, olahraga tersebut bersinggungan dengan ketinggian dinding dengan ketinggian puluhan meter, hal tersebut membuat panjat dinding minim peminat dikarenakan tak banyak pula orang yang berani dengan ketinggian "Sekarang kebanyakan yang mengadakan panjat dinding itu kan Mahasiswa Pecinta Alam itu sendiri, kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk semua Pecinta Alam. Panjat tebing itu sendiri peminatnya paling sedikit di Indonesia apalagi di daerah saya, NTT" kata Ivandi Arma peserta dari HIMPA Whisnucitra Universitas Kanjuruhan Malang asal Nusa Tenggara Timur.(Mg3)

Sumber: