Polisi Periksa Tiga Pedagang

Polisi Periksa Tiga Pedagang

SURABAYA - Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyelidiki dan memeriksa tiga pedagang pasca terbakarnya Pasar Kilometer yang meludeskan 28 kios di Jalan Teluk Nibung. Polisi belum berani menyimpulkan, kebakaran puluhan lapak semi permanen tersebut disebabkan korsleting listrik. Meskipun informasi awal disebabkan korsleting listrik pada salah satu kios. Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Dimas Ferry Anuraga mengatakan, penyelidikan masih berlangsung. "Tiga orang pedagang kami periksa terkait kebakaran di TKP," kata Dimas Ferry Anuraga. Lulusan Akpol 2008 tersebut, mengungkapkan bahwa dari pendataan awal terdapat 28 kios yang terbakar kemungkinan bisa bertambah. Bisa mencapai di atas 30 kios. Begitu juga kerugian yang diderita pedagang juga belum bisa diakumulasi. Pantauan Memorandum di Pasar Kilometer, Jalan Teluk Nibung, pasca kebakaran pasca hebat polisi memasang tanda police line, Selasa (12/2). Meskipun begitu, pasar berjalan normal seperti biasanya. Para pedagang tetap berjualan dan melayani pembeli. Di sisi lain, pedagang terlihat mencari sisa-sisa barang yang bisa diselamatkan di antara puing-puing lapak. Para pedagang pun ngaplo dan hanya bisa memandangi kiosnya dari balik police line akibat dilalap si Jago Merah. Salah satu pedagang itu, yakni Darminto, pedagang sembako asal Ngawi. Darminto mengungkapkan, saat kebakaran terjadi, ia sedang melayani pembeli di warung. Mendadak terdengar teriakan bila ada kebakaran pada salah satu kios, yang letaknya di belakang, bagian sebelah barat. Mengetahui api semakin berkobar, Darminto segera berlari bersama pedagang lain untuk memadamkan api. Darminto mengambil alat pemadam api ringan (APAR) dan menyemprotkan titik api. Sayangnya, isi tabung sudah habis dan api terus berkobar hingga merembet dan meludeskan 28 lapak-lapak lainya. Pedagang mulai panik dan tidak bisa mengambil barang-barang karena api membesar dan membakar lapak beserta isinya. "Di dalam kios selain sembako juga terdapat televisi dan kasur yang biasa saya pakai tidur," jelas dia. Hal yang sama juga dirasakan Usman, tukang potong rambut asal Bangkalan. Kiosnya di pinggir jalan juga ludes berikut peralatan usaha potong rambut miliknya. Ketika hendak mengambilnya, tetapi tidak bisa lantaran terhalang police line. "Saya bingung peralatan potong rambut sudah ludes dan tidak bisa memotong pelanggan," kata Usman pasrah sambil menunggu penyelidikan polisi selesai sehingga membuka usahanya lagi. Seperti yang diberitakan sebelumnya, diduga korsleting listrik di salah satu kios, si jago merah mengamuk hingga meludeskan 28 kios pedagang Pasar Kilometer di Jalan Teluk Nibung, Senin (11/2). Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (rio/fer)

Sumber: