umrah expo

Pengamat Pendidikan Sambut Positif Kebijakan Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Diberlakukan Kembali

Pengamat Pendidikan Sambut Positif Kebijakan Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Diberlakukan Kembali

M. Isa Ansori, Ketua Bidang Data, Informasi dan Litbang Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Jatim--

Ia menyoroti bahwa tanpa penjurusan, siswa cenderung belajar banyak hal tanpa memahami kompetensi utamanya.

BACA JUGA:Kurikulum OBE Sebagai Solusi untuk Kesiapan Lulusan Menghadapi Dunia Kerja

“Kalau dengan penjurusan, siswa hanya perlu fokus pada apa yang menjadi minat dan bakatnya. Ini akan memudahkan mereka dalam proses belajar lanjutan,” tambahnya.  

Isa juga menepis anggapan bahwa kebijakan ini merugikan. Menurutnya, ketidakhadiran penjurusan justru lebih merugikan karena siswa tidak memiliki arah pembelajaran yang jelas. 

“Perubahan kurikulum adalah hal biasa, asalkan tujuannya untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa,” tegasnya.  

BACA JUGA:Implementasikan Kurikulum Merdeka, Lamongan Komitmen Ciptakan Generasi Berkualitas

Isa menambahkan bahwa kebijakan ini juga memberikan kepastian bagi guru dalam melaksanakan tugasnya.

“Guru tetap mengajar sesuai kurikulum yang ada, namun dengan adanya penjurusan, materi yang disampaikan lebih terfokus dan bermakna bagi siswa,” kata Isa.  

Untuk ke depannya, ia berharap kebijakan ini dapat konsisten diterapkan tanpa terpengaruh oleh pergantian menteri. 

BACA JUGA:Hardiknas 2024, Pemkot Surabaya Fokus Optimalkan Kurikulum Merdeka Belajar

“Pelajaran harus disampaikan secara mindful, meaningful dan joyful agar siswa menikmati proses belajar dan bertumbuh menuju cita-citanya,” tutup Isa.(yat)

Sumber:

Berita Terkait