umrah expo

Kota Pasuruan Masuk 90 Top Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025

Kota Pasuruan Masuk 90 Top Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025

Walikota Mas Adi memaparkan dua inovasi unggulan yang dimiliki Kota Pasuruan. --

Mas Adi menjelaskan, PENTAS GEMILANG lahir dari dua kebutuhan besar. Yaitu meningkatnya volume limbah anorganik yang membebani TPA, serta pentingnya membekali peserta didik dengan keterampilan abad ke-21. Seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan jiwa kewirausahaan.

“PENTAS GEMILANG ini bukan hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan peserta didik. Anak-anak diajak mengolah limbah bernilai rendah menjadi tas anyaman yang bernilai tinggi dan bernilai jual,” terangnya.

BACA JUGA:Dedikasi Tanpa Batas, Ketua TP PKK Kota Pasuruan Apresiasi Dosen Selantang

Inovasi ini memiliki sejumlah tujuan spesifik, mulai dari membangun kesadaran lingkungan murid, meningkatkan literasi dan keterampilan, mengurangi limbah, hingga memperkuat kolaborasi antara sekolah, PKK, dan BLH. Program ini telah terbukti berhasil dan bahkan direplikasi di Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Malang.

"Kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama PENTAS GEMILANG. PKK hadir sebagai mentor keterampilan dan BLH sebagai mitra pembangun nilai. Ini contoh nyata bagaimana inovasi bisa menggerakkan banyak pihak,” tambahnya.

BACA JUGA:Wali Kota Pasuruan Ajak Warga Hijaukan Desa Ngaglik Dorong Wisata Heritage dan Produk Perikanan

Melalui dua pemaparan yang dilakukan secara bergantian tersebut, Mas Adi menegaskan bahwa inovasi merupakan bagian dari budaya kerja Pemkot Pasuruan.

“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi bukan hanya slogan, tetapi gerakan nyata untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Dua inovasi ini kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, baik di sektor kesehatan maupun pendidikan,” pungkasnya.

Tahap presentasi Top 90 KOVABLIK Jatim 2025 menjadi momentum bagi Kota Pasuruan untuk menunjukkan kemampuan daerah dalam menghadirkan inovasi yang adaptif, aplikatif, dan berdampak langsung. Pemerintah Kota Pasuruan optimis bahwa kedua inovasi ini dapat melaju ke tahap penilaian selanjutnya. (kd/mh)

Sumber:

Berita Terkait