Sepuluh SD Negeri di Ngawi Kekurangan Murid Baru, Terancam Regrouping
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi, Zainal Fanani. -Aris Purniawan/Andhika Abdillah-
NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Sepuluh Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Ngawi menghadapi masalah serius pada tahun ajaran baru 2025/2026 karena minimnya pendaftar.
BACA JUGA:Miris, SDN Dempel 1 Ngawi Hanya Sambut Satu Murid Baru Kelas 1 di MPLS
Rata-rata, setiap sekolah hanya mendapatkan satu hingga dua murid baru, memicu kekhawatiran akan keberlangsungan operasional.

Mini Kidi--
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi, Zainal Fanani, menjelaskan bahwa data sistem penerimaan murid baru (SPMB) menunjukkan 10 SDN tersebut tersebar di enam kecamatan.
BACA JUGA:DPRD Ngawi Soroti Transparansi SPMB 2025/2026
Enam di antaranya hanya menerima satu murid baru, yaitu SDN Dempel 1 (Geneng), SDN Karangbanyu 3 (Widodaren), SDN Sidolaju 5 (Widodaren), SDN Kayutrejo 2 (Widodaren), SDN Mojo 1 (Bringin), dan SDN Jenggrik 1 (Kedunggalar).
Empat SDN lainnya yang hanya mendapatkan dua murid baru adalah SDN Kayutrejo 3 (Widodaren), SDN Gempol 1 (Karangjati), SDN Tulakan 6 (Sine), dan SDN Dampit 3 (Bringin).
BACA JUGA:Dikbud Ngawi Tekankan MPLS Ramah dan Anti-Perundungan
Zainal menyatakan bahwa meskipun jumlah murid sangat minim, sekolah-sekolah tersebut tetap akan menerima siswa baru. Namun, pihak Dikbud Ngawi belum berencana melakukan regrouping (penggabungan sekolah) dalam waktu dekat.
"Kami akan melakukan pemantauan dan evaluasi untuk beberapa tahun ke depan. Apabila nanti masih tetap mendapatkan murid baru yang minim, maka kita akan usulkan regrouping sekolah," terangnya.
Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab minimnya pendaftar. Zainal menyebutkan, salah satunya adalah jumlah penduduk di lingkungan sekitar yang berkurang, sehingga lulusan TK pun juga minim.
BACA JUGA:Dikbud Ngawi Tekankan Sekolah Sosialiasi Anti-Bullying di MPLS
Selain itu, persaingan dengan sekolah swasta setingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) juga menjadi faktor signifikan.
Hingga saat ini, Ngawi memiliki 502 sekolah dasar, terdiri dari 472 SDN dan 30 sekolah swasta. (aris/dika)
Sumber:



