Indonesia Jaga Disiplin Inflasi dan Momentum Pertumbuhan
-freepik-
Pasar Modal Mengonfirmasi Kepercayaan Investor
Kinerja pasar modal Indonesia juga memperlihatkan tren positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik sekitar 7,5 persen secara tahunan, dan 2,9 persen dalam sebulan terakhir hingga mencapai kisaran 8.272 poin. Meski mengalami reli, valuasi pasar masih dalam batas wajar dengan rasio P/E di kisaran 13,1 yang selaras dengan rata-rata historis 11,7 hingga 14,7.
Sentimen positif ini menjadi cerminan kepercayaan investor terhadap stabilitas makro Indonesia.
“Narasi pasar saham tetap konstruktif, sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Saeed.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Ingin Kirim Mahasiswa Indonesia Belajar Kedokteran dan Dokter Gigi ke Selandia Baru
Menurutnya, kredibilitas makro Indonesia adalah fondasi penting yang menopang optimisme pasar modal dan kinerja korporasi domestik.
Arus FDI Jadi Bukti Kepercayaan Global
Selain pasar saham, arus investasi asing langsung (FDI) juga mencerminkan kuatnya daya tarik ekonomi Indonesia. Pada tahun 2024, FDI mencatatkan arus masuk bersih sekitar US$24,1 miliar. Angka ini menjadikan FDI sebagai salah satu pilar penting dalam pembentukan modal dan transformasi struktural ekonomi nasional.
BACA JUGA:Pengusaha Bakso di Korsel Akui Kerja Pemerintahan Prabowo Permudah Pekerja Migran
Sektor penerima investasi asing juga menunjukkan diversifikasi yang sehat. Industri logam dan mesin menyerap sekitar 23,4 persen, disusul sektor telekomunikasi dan transportasi sebesar 11,2 persen, kimia dan farmasi 9,6 persen, serta pertambangan 9,4 persen. Struktur ini memperlihatkan bagaimana Indonesia menempati posisi strategis dalam rantai nilai global.
BACA JUGA:Prabowo Turun Langsung Musnahkan Barbuk Narkoba, Pengamat: Kepemimpinan Berani, Bandar Ketar-Ketir
Saeed menilai bahwa momentum tersebut memperkuat reputasi Indonesia sebagai magnet bagi modal berkualitas.
Sumber:



