Pemkot Surabaya Terapkan Smart Governance untuk Efisiensi Anggaran, Fokus pada Dampak bagi Masyarakat
Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat. -Oskario Udayana-
Keberhasilan Surabaya dalam mengelola anggaran juga didukung oleh kemandirian fiskal yang tinggi berkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kuat. Hal ini mengurangi ketergantungan pada dana transfer dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:Aning Rahmawati Kawal Aspirasi Warga di Tengah Isu Banjir dan Efisiensi Anggaran
"Berbeda dengan beberapa kabupaten/kota dan provinsi yang sangat bergantung pada dana transfer pemerintah pusat, Surabaya memiliki kemandirian fiskal yang tinggi berkat kontribusi masyarakat," ujar Irvan.
BACA JUGA:Anggota Komisi D Ajeng Wira Wati Desak Pemkot Surabaya Tingkatkan Anggaran untuk Pembenahan Sekolah
Pemkot Surabaya juga aktif menjalin kerjasama dengan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk berbagai program sosial, seperti penanganan stunting.
"Kami memiliki database sekitar 10.000 perusahaan di Surabaya dan satu data berbasis by name by address yang mencakup informasi keluarga miskin, pra-sejahtera, hingga masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Kerjasama ini mempermudah penyaluran bantuan," jelas Irvan.
Konsep gotong royong juga diimplementasikan melalui program Kampung Madani, mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan di tingkat kampung.
BACA JUGA:DPRD Soroti Efisiensi Anggaran Pemkot Surabaya
Dengan demikian, strategi efisiensi anggaran Pemkot Surabaya menekankan pada efektivitas, transparansi, dan kolaborasi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat Surabaya. (rio)
Sumber:



