Cegah Pencemaran Plastik, Surabaya Gelar Aksi Bersih Mangrove Peringati HPSN 2025
Aksi bersih mangrove digelar di Kebun Raya Mangrove (KRM) Gunung Anyar.-Oskario Udayana-
Namun demikian, Eduward menegaskan bahwa ancaman sampah plastik dan limbah rumah tangga yang terbawa arus sungai ke kawasan mangrove, menjadi tantangan serius.
"Penumpukan sampah di akar pohon mangrove menghambat pertumbuhan tanaman dan mengganggu kemampuan mereka untuk menyerap oksigen dan nutrisi," paparnya.
BACA JUGA:Kebun Raya Mangrove Surabaya Pertama di Indonesia Diresmikan Megawati Soekarnoputri
Tidak hanya itu, Eduward menyebutkan jika sampah plastik juga dapat merusak habitat biota laut. Sementara dekomposisi sampah organik menghasilkan gas metana yang memperburuk pemanasan global. Jika tidak dikelola dengan baik, maka hal ini dapat merusak keseimbangan ekosistem mangrove.
"Oleh karena itu pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada pesisir kita," jelas dia.
BACA JUGA:Pokdarwis Medokan Ayu Berharap Dilibatkan Kelola Wisata Mangrove
Maka dari itu, dengan adanya aksi bersih mangrove ini, pihaknya berharap masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir. "Semoga ke depannya kegiatan-kegiatan positif seperti ini terus berlanjut dan memberikan sampai yang besar bagi masyarakat dan lingkungan," harapnya.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji menyampaikan bahwa momentum HPSN 2025 menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya di kawasan mangrove.
"Kegiatan ini dirancang untuk membangun komitmen dan peran aktif semua pihak, baik di lingkup Pemkot Surabaya, akademisi, praktisi, pihak swasta, komunitas dan masyarakat dalam pengelolaan sampah di area mangrove," ujar Agus.
Menurut dia, permasalahan sampah plastik tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga telah menjadi persoalan global. Plastik yang terbuang di laut atau sungai sering kali terbawa arus hingga ke area mangrove. Hal ini mengakibatkan kerusakan lingkungan maupun mengancam kehidupan berbagai spesies.
"Aksi bersih mangrove ini adalah langkah nyata untuk menjaga keseimbangan alam dan melindungi ekosistem kita. Dan kita mendukung upaya melawan pemanasan global," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian HPSN 2025. Setelah sebelumnya dilakukan kegiatan "Asta Pasar", kali ini fokus pada "Asta Mangrove".
"Kami bersih-bersih di sini untuk mencegah sampah plastik mencemari laut. Sampah plastik yang terkumpul akan dibawa ke TPS 3R Gunung Anyar," ungkap Dedik.
Dedik mengungkapkan bahwa Surabaya telah memiliki sistem penyaringan sampah di beberapa sungai sebelum airnya mengalir ke laut. Namun, sungai di KRM Gunung Anyar, masih belum terdapat penyaring sehingga aksi bersih mangrove ini menjadi sangat penting.
"Makanya kita lakukan kerja bakti di sini. Dan kebetulan Asta untuk HPSN 2025 yakni Asta Mangrove yang dilakukan serentak se-Indonesia adalah aksi bersih mangrove," jelas dia.
Sumber:



