Bersaing Ketat! Elektabilitas Paslon ABADI dan WALI Terpaut 1,8 Persen
Hasil survey elektabilitas ketiga paslon Pilkada Kota Malang 2024.--
Menurutnya, survei ini juga mendalami seberapa jauh masyarakat Kota Malang mengetahui bahwa Pilkada Kota Malang juga diikuti oleh kandidat yang pernah terlibat dalam kasus korupsi.
"Ternyata hasilnya, dari 1.200 responden itu 56,8 persen menjawab tau, 22,7 persen tidak tau, lalu 25,6 persen tak menjawab," katanya.
Pihaknya juga mendapatkan data bahwa calon pemimpin yang pernah terlibat kasus korupsi cukup mempengaruhi sikap calon pemilih di Kota Malang.
"Jawaban responden, tidak memilih calon pemimpin yang pernah korupsi sebesar 48,3 persen, yang memilih 30,6 persen dan yang tidak menjawab 21,1 persen," ungkapnya.
BACA JUGA:Siap Tempur, PDI Perjuangan Rekrut 2.736 Saksi di Pilkada Kota Malang 2024
BACA JUGA:Paslon Nomor 2 Menang Telak di Debat Publik Perdana Pilkada Kota Malang 2024
Di sisi lain, Khusnul Wafiq juga mengungkapkan bahwa ada salah satu paslon yang memiliki tren kenaikan angka elektabilitas yang cukup signifikan dalam survei bulan September lalu dan bulan November 2024 ini.
"Analisis kami, dari ketiga kandidat yang ada, paslon 01 trendnya naik. Terus di paslon 02 stugnan dan paslon 03 ini trennya turun semakin mengecil," bebernya.
BACA JUGA:Pilkada Kota Malang 2024, Peserta Kampanye Hanya Boleh Terima Barang
BACA JUGA:Pilkada Kota Malang 2024: Pj Wali Kota Iwan Dorong Kampanye Damai
Diketahui, tren elektabilitas pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin mengalami kenaikan mencapai 14,3 persen. Elektabilitas pasangan ini ada di angka 20,4 persen pada September 2024 lalu dan menjadi 34,7 persen pada November 2024.
Lalu elektabilitas pasangan Heri Cahyono-Ganis Pratiwi Rumpoko turun 7,5 persen. Yakni dari 22,3 persen (September) menjadi 14,8 persen (November 2024).
Sedangkan elektabilitas pasangan HM Anton-Dimyati Ayatulloh mengalami penurunan tajam mencapai 20,9 persen. Di bulan September, pasangan ini ada di angka 57,4 persen dan menjadi 36,5 persen di November 2024.
BACA JUGA:Sengketa MK Selesai, KPU Kota Malang Tetapkan Hasil Pileg
Kini, elektabilitas pasangan HM Anton-Dimyati Ayatulloh dan pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin hanya terpaut angka 1,8 persen.
Sumber:

