Waspada! Kabupaten Bangkalan Masuki Darurat Campak, Total Penderita Capai 548 Anak
Kepala Dinas Kesehatan Hj Nur Hotibah, SST MKes --
“ Salah satu tindakan yang segera laksanakan adalah memaksimalkan kegiantan vaksinasi MMR melalui 22 Puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan,” jalas Hj Nur Hotibah.
Kepada warga, umumnya anak-anak dan balita yang dicurgai mulai menampakkan gejala terpapar campak, disarankan agar mengonsumsi aupan makan bergizi, banyak minum air putih, banyak beristirahat, sebelum merujuk penderia ke Puskesmas atau ke RSUD Syamrabu.
BACA JUGA:Kemenkes Genjot Capaian Imunisasi Suntikan Ganda untuk Cegah Campak
Terpisah, pihak RUSD Syamrabu, membenarkan bahwa Kabupaten Bangkalan sejak Januari lalu terdeteksi mulai memasuki sikon KLB (Kejadian Luar Biasa ) penyakit campak. Setidaknya, prediksi itu bisa dicermati dengan membanjirnya pasien anak-anak suspek campak.
“ Sejak Januari hingga pekan keempat Agustus saat ini, terdata ada 275 pasien suspek campak menjalani rawat inap di RSUD Syamrabu. Satu balita diantaranya mennggal dunia,” jelas dr Mega Malynda, salah satu dokter spesialis anak di RSUD Syamrabu.
BACA JUGA:Cegah Campak, Pemkot Beri Tambahan Imunisasi Measles Rubella
Lebih rinci, dr Mega, menjelaskan, pada Januari 2025 lalu, penderita dengan gejala campak yang jalani rawat inap di rumah sakit tercatat 32 pasien. "Umumnya anak anak. Terutama balita,” ungkap dr Mega.
Pada bulan-bulan berikutnya, jumlah pasien dengan gejala terpapar campak terus bertambah. Ferbuari tercatat sebanyak 38 Pasien jalani rawat inap, Maret 12 Pasien, April 23 Pasien, 35 Pasien, Juni 40 Pasien dan Juli terdata 44 Pasien. ”Hingga pekan keempat Agustus saat ini, ada 17 pasien campak masih jalani rawat inap di rumah sakit,” pungkas dr Mega Malynda. (ras).
Sumber:



