Panitia Madura Ethnic Carnival 2025 Gelar Rapat Persiapan

Panitia Madura Ethnic Carnival 2025 Gelar Rapat Persiapan

Suasana rapat persiapan MEC 2025 di kantor Disbudporapar (st)--

SUMENEP, MEMORANDUM.CO.ID - Persiapan menuju helatan budaya terbesar di ujung timur Pulau Madura, Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025, resmi dimulai. Panitia pelaksana dari Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar rapat koordinasi (rakor) perdana guna membahas arah teknis dan sinergi lintas sektor.

Pertemuan yang digelar di Kantor Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep ini dihadiri sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder pendukung acara.


Mini Kidi--

Ketua Panitia MEC 2025, Syamsuri, menegaskan bahwa pertemuan awal ini menjadi momen penting untuk menyamakan visi, sekaligus merancang strategi pelaksanaan agar lebih tertata, inklusif, dan berdampak luas.

“Semua pihak harus terlibat sejak awal. Ini bukan hanya acara budaya, tapi ruang kolaborasi antara pemerintah, komunitas, pelaku UMKM, hingga masyarakat umum,” tegas Syamsuri, Senin 28 Juni 2025.

BACA JUGA:Sountor 2025 Jadi Ajang Cetak Atlet Tenis Muda Berprestasi

MEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 20 September mendatang, mengambil lokasi ikonik di depan Labang Mesem, Keraton Sumenep. Dengan mengusung tema “Topeng”, acara ini akan menyoroti warisan seni tradisi Madura dalam format karnaval modern yang penuh warna dan kreativitas.

Rangkaian kegiatan akan mencakup kompetisi kostum etnik, parade budaya, pertunjukan seni, hingga pelibatan aktif pelaku UMKM lokal dalam bazar tematik.

BACA JUGA:DPRD Sumenep Lantik Dewan Baru Hasil PAW, Gantikan Anggota Terjerat Kasus Narkoba

“Harapannya, MEC bukan sekadar pertunjukan tahunan, tapi menjadi wajah budaya Sumenep yang bisa dikenang dan berdampak ekonomi,” pungkas Syamsuri.

Madura Ethnic Carnival merupakan program budaya tahunan yang digagas oleh KJS, dengan dukungan penuh dari Pemkab Sumenep, sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan seni lokal serta upaya memperkuat identitas daerah di kancah nasional.

Sumber: