Serapan APBD Madiun Lesu di Tengah Tahun Anggaran

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Madiun tahun anggaran 2025 masih jauh dari target, meskipun sudah melewati semester pertama. Data per 30 Juni menunjukkan pendapatan daerah baru mencapai 49,39 persen, sementara realisasi belanja tercatat 40,03 persen.

BACA JUGA:Serapan APBD Kota Madiun Hingga Agustus Masih Rendah

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Madiun, Suntoko, mengungkapkan bahwa per 4 Juli, realisasi pendapatan sedikit naik menjadi 49,47 persen, dengan pendapatan asli daerah (PAD) 41,30 persen dan dana transfer 52,50 persen.

Mini Kidi--

"Untuk sisi belanjanya, per 4 Juli sudah di angka 42,07 persen," ujarnya pada Senin 14 Juli 2025.

Suntoko mengakui rendahnya serapan ini disebabkan oleh efisiensi dan pergeseran anggaran, serta adanya perubahan penjabaran peraturan bupati yang membuat beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) baru mulai mengoptimalkan serapan anggaran pada pertengahan tahun.

Meski demikian, ia optimis percepatan akan terjadi setelah pergeseran anggaran dilakukan.

BACA JUGA:Demi Kesejahteraan Masyarakat, DPRD Dukung Program Pemkot Madiun di P-APBD 2023

Bupati Madiun sendiri telah mendesak OPD dengan realisasi rendah untuk segera mengoptimalkan program dan penyerapan anggaran. Pemantauan BPKAD menemukan beberapa OPD bahkan masih di bawah 20 persen serapannya.

"Seperti Bagian Hukum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim), Bagian Barang dan Jasa (Barjas), Dinas PUPR, dan Kelurahan Bangunsari," ujarnya.

Meskipun demikian, Suntoko menjelaskan bahwa rendahnya realisasi di beberapa OPD bukan semata karena kinerja buruk, melainkan ada kegiatan yang memang dijadwalkan di semester kedua.

Evaluasi dan pemantauan terus dilakukan untuk memastikan target pembangunan tercapai. (dif/jur)

Sumber: