LDII Kota Kediri Gelar Seminar Kesehatan Mental untuk Bangun Generasi Tangguh
Peserta seminar kesehatan mental mengikuti kegiatan dengan khidmat.-Rohmad Sholeh-
Resiliensi juga membantu seseorang tetap berpikir positif dalam situasi sulit.
Ia memaparkan bahwa resiliensi bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan adaptasi, pengelolaan emosi, pengendalian stres, pencapaian tujuan, serta kualitas hubungan sosial.
Resiliensi juga membuat seseorang lebih bahagia dan sehat secara keseluruhan.
“Nabi pernah berpesan bahwa orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang beriman yang lemah. Kekuatan itu tidak hanya fisik, tetapi juga mental dan sosial, termasuk memiliki daya resiliensi yang tinggi,” tandasnya.
BACA JUGA:Asyhari Eko Prayitno Kembali Jabat Wakil Ketua Pemuda LDII Jawa Timur
Ia menjelaskan empat kunci membangun resiliensi, yakni memiliki fondasi diri yang kuat, terus berusaha melangkah maju, terhubung dengan sesama, dan mampu mencari hikmah dalam setiap kejadian.
“Fondasi yang kuat adalah iman dan takwa, karena iman merupakan imun terbaik bagi mental manusia. Selain itu, kita harus terus melangkah mencapai cita-cita, menjaga hubungan dengan sesama agar tidak merasa sendiri, serta membiasakan diri mencari hikmah dari setiap peristiwa,” imbuhnya.
Ketua LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, menuturkan bahwa seminar ini bertujuan meningkatkan kesadaran pemuda LDII tentang pentingnya kesehatan mental sebagai fondasi meraih masa depan yang sukses dan berkah.
“Tidak cukup hanya cerdas secara akademik atau ulet dalam bekerja, tetapi juga harus kuat secara mental dan spiritual. Kesehatan mental yang terjaga adalah kunci agar perjuangan duniawi dapat berhasil,” ujarnya.
Agung juga menyoroti tantangan era digital yang menuntut generasi muda memiliki daya tahan mental yang prima.
“Saya berharap melalui seminar ini, para pemuda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki karakter luhur dan mentalitas yang sehat, sehingga mampu berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (roh/fai)
Sumber:



