Korban Kecelakaan Bus di Probolinggo Membaik, 6 Pasien Karyawan RS Bina Sehat Jember Sudah Pulang
Kondisi pasien korban Laka Lantas bus karyawan dan keluarga Rumah Sakit Bina Sehat terus membaik.--
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Kondisi pasien dan keluarga karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) JEMBER yang menjadi korban kecelakaan bus di Probolinggo menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga saat ini, dari total 22 korban yang dirawat, enam orang di antaranya sudah diizinkan pulang.
Kepala Instalasi Rawat Inap RSBS, dr. Tontowi Jauhari, menjelaskan bahwa dari 22 pasien yang dirawat, 15 di antaranya adalah karyawan RSBS, sementara sisanya adalah anggota keluarga.

Mini Kidi--
"Tiga pasien sudah diperbolehkan pulang sebelumnya, dan hari ini bertambah tiga orang lagi," ujarnya, Selasa 16 September 2025.
Sebagian besar korban mengalami patah tulang, termasuk di bagian lengan, bahu, dan kaki, serta luka di kepala. RSBS memastikan penanganan medis maksimal bagi seluruh pasien.
BACA JUGA:Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Probolinggo, 8 Korban Meninggal Dunia
Saat ini, beberapa pasien masih menjalani perawatan intensif: Dua pasien masih berada di ruang ICU dan memerlukan observasi ketat. Sedangkan dua pasien lainnya sudah menjalani operasi dan dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.
Dr. Tontowi juga menyebutkan perkembangan terkait salah satu pasien yang baru dirujuk dari RSUD Tongas, Probolinggo. Pasien bernama Nyonya Betty, yang sebelumnya dikabarkan hamil, ternyata hasil pemeriksaan ulang menyatakan negatif.
BACA JUGA:Wujud Empati, Kapolres Jember Kunjungi Korban Kecelakaan di RS Bina Sehat
Kondisi Nyonya Betty yang mengalami gegar otak membutuhkan penanganan khusus, termasuk penggunaan ventilator portabel saat dipindahkan ke RSBS. Ia kini masih dalam observasi ketat oleh tim dokter spesialis.
Selain penanganan fisik, pihak RSBS juga akan memberikan perawatan psikologis, atau healing, bagi para korban. "Bukan hanya korban dan keluarga, teman-teman perawat dan dokter juga ada yang mengalami trauma melihat dan merawat rekan kerja sendiri," tambah dr. Tontowi.
Perawatan psikologis ini diharapkan dapat membantu para korban kembali bekerja secara normal tanpa dibayangi trauma. Hingga berita ini ditulis, jumlah korban meninggal tetap delapan orang. Pihak rumah sakit dan keluarga berharap tidak ada lagi penambahan jumlah korban jiwa.
BACA JUGA:Jasa Raharja Segera Salurkan Santunan untuk Korban Kecelakaan Rombongan RS Bina Sehat Jember
Sumber:



