Pemuda Kaliwates Ditemukan Meninggal di Sungai, Diduga Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Tim Inavis Polres Jember dibantu Warga Evakuasi Bahrul dari pinggir Sungai di bawa ke RSD dr Soebandi Jember --
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengambang di aliran sungai Dam Perumahan Taman Gading, Jember, pada Minggu petang 29 Juni 2025. Korban kemudian diidentifikasi sebagai Bahrul (25), warga Jalan Hayam Wuruk I RT 4/RW 1, Kelurahan/Kecamatan Kaliwates.
BACA JUGA:Tragis! Tersangka Pembunuhan Brutal di Jember Meninggal Dunia, Sempat Kritis Akibat Tembakan Polisi

Mini Kidi--
Penemuan ini bermula dari laporan warga yang melihat mayat tersangkut di pinggir dam. Menanggapi laporan tersebut, tim SPKT Polsek Kaliwates segera mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan Unit Inafis Polres Jember untuk melakukan identifikasi.
"Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada mayat di bantaran sungai di Perumahan Taman Gading. Setelah itu, rekan-rekan dari Polsek Kaliwates dan SPKT mendatangi lokasi, kemudian kami memanggil rekan Inafis Polres," terang Kanit Reskrim Polsek Kaliwates, Ipda Ratno Budi Jatmiko, mewakili Kapolsek Kaliwates Kompol Sugeng Priyanto.
BACA JUGA:Tragedi Pantai Karanganyar: Ketua RT Meninggal Dunia Terseret Ombak saat Selamatkan Anak
Dari hasil identifikasi, korban diduga kuat adalah salah satu dari dua korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi pada Minggu dinihari, 29 Juni 2025, sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan Letjen Sutoyo.
Saat kejadian, korban berboncengan sepeda motor. Nahas, salah satu korban, Bahrul, terhanyut ke sungai, sementara rekan korban, Gilang (23), yang juga warga Jalan Hayam Wuruk I, berhasil selamat dan kini masih dirawat di Rumah Sakit Dokter Soebandi Jember.
Ipda Ratno Budi Jatmiko menambahkan, kasus ini telah dilimpahkan ke Unit Lakalantas Polres Jember untuk penanganan lebih lanjut terkait kronologi kecelakaannya. Pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Bahrul.
"Untuk keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan keluarga juga menerima bahwa kejadian ini adalah musibah," pungkas Ipda Ratno Budi Jatmiko. (edy)
Sumber:



