Fraksi PDI-P DPRD Jatim: Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Bukan Simbol Ketimpangan Antarwilayah
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Martin Hamonangan.-Rahmad Hidayat-
"Harus ada rencana darurat bila terjadi gangguan teknis, lonjakan penumpang, atau bencana alam. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kurangnya antisipasi,” lanjutnya.
Meski menyambut positif, Martin meminta Pemprov Jatim harus terus mematangkan pengoperasian rute kapal cepat dari Pelabuhan Pengumpan Regional Marina Boom Banyuwangi menuju Pulau Serangan, Denpasar, Bali.
Dengan waktu tempuh hanya 2,5 jam, layanan ini disebut berpotensi mempermudah mobilitas warga, mempercepat konektivitas antarpulau, dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi rakyat seperti UMKM dan pariwisata lokal.
BACA JUGA:Fraksi PDI-P DPRD Jatim Minta Pemprov Petakan Wilayah Rawan Longsor
"Kami mendukung inisiatif ini selama proyek ini benar-benar berpihak pada rakyat, bukan hanya melayani kelas menengah atas atau kepentingan wisata eksklusif. Fraksi PDI Perjuangan akan berdiri paling depan untuk memastikan bahwa kapal cepat ini jadi alat pemerataan manfaat," pinta legislator yang berangkat dari Daerah Pemilihan Jatim IV (Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso) ini.
Menurut Martin yang juga Anggota Komisi D DPRD Jatim tersebut, keberadaan kapal cepat non-kendaraan pribadi bisa menjadi solusi alternatif dari penumpukan antrean penyeberangan tradisional Ketapang-Gilimanuk yang kerap terjadi saat akhir pekan atau liburan panjang.
Hal ini dianggap relevan bagi pelaku usaha kecil, pekerja harian, serta masyarakat umum yang mengandalkan kecepatan dan efisiensi dalam perjalanan antarprovinsi.
BACA JUGA:APBD Jatim untuk Rakyat, Fraksi PDI-P Salurkan Mobil Siaga
"Kapal cepat Banyuwangi-Denpasar harus jadi jembatan keadilan sosial, bukan simbol ketimpangan antarwilayah. Ini harus menjadi bukti bahwa negara hadir melalui transportasi publik yang aman, terjangkau, dan tepat waktu,” pungkasnya. (day)
Sumber:



