DPRD Jatim Beri Catatan Pemprov Sediakan 40 Ribu Beasiswa
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih.--
BACA JUGA:Gus Fawait Pacu Semangat Atlet Porprov Jatim 2025 dengan Bonus Ganda dan Beasiswa S1
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan siswa yang tidak diterima di sekolah negeri dan tidak mendapat bantuan pemerintah lain, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP), akan menjadi prioritas. Bahkan, masing-masing siswa yang memenuhi kriteria akan mendapat bantuan biaya sebesar Rp1 juta.
"Setiap kabupaten dan kota diberikan kuota 150 calon murid baru dari keluarga pra sejahtera (Desil 1 dan Desil 2) termasuk keluarga buruh atau pekerja dengan total anggaran Rp 5,7 miliar," ujar Khofifah.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa daya tampung SMA/SMK negeri di Jawa Timur sangat terbatas. Dari total 682.252 lulusan SMP sederajat pada tahun ini, hanya sekitar 261.396 siswa atau 38,81 persen yang dapat tertampung di sekolah negeri. Akibatnya, lebih dari 420 ribu siswa harus melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.
Sebagai upaya solutif, Pemprov Jatim menjalin kerja sama dengan SMA dan SMK swasta di seluruh wilayah Jawa Timur. Dari target awal 30 ribu kuota beasiswa, kini jumlahnya sudah melebihi 40 ribu kuota. Langkah ini dilakukan untuk memastikan siswa dari keluarga kurang mampu tetap bisa mengakses pendidikan menengah yang layak dan berkualitas.
BACA JUGA:Pendaftar Beasiswa BISS di UB Melonjak Sampai 67 Negara
Kepala UPT TIKP Dindik Jatim, Mustakim, mengungkapkan bahwa komunikasi antara cabang dinas dan pihak sekolah swasta telah selesai dilakukan. Komitmen telah terbangun untuk menyediakan kuota beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau. Saat ini, Jawa Timur memiliki 1.083 SMA swasta dan 1.860 SMK swasta yang menjadi bagian dari program ini.
“Jika setiap sekolah menyediakan 10 kuota beasiswa, maka akan tersedia sekitar 29.430 beasiswa bagi siswa tidak mampu atau yang memiliki prestasi. Program ini bukan hanya untuk siswa dari keluarga miskin, tapi juga bisa menyasar siswa jalur tahfidz atau jalur prestasi lomba,” ujar Mustakim. (day)
Sumber:



