109 Demonstran di Surabaya Ditangkap Polisi Tanpa Akses Hukum, Tim Advokasi: Pelanggaran HAM

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tim Advokasi Surabaya melaporkan sedikitnya 109 orang ditangkap oleh polisi selama aksi demonstrasi di Surabaya pada 29-30 Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 8 di antaranya merupakan anak di bawah umur.

BACA JUGA:Serukan Cooling Down, Mantan Aktivis 98 Berharap Aksi 3 September 2025 di Depan Grahadi Batal

Penangkapan ini dikeluhkan oleh Tim Advokasi Surabaya, gabungan dari LBH Surabaya, Walhi Jatim, AJI Surabaya, LBH FSPMI, Surabaya Children Crisis Center (SCCC), WCC Savy Amira, LBHAP PDM Surabaya, dan Pusham Surabaya.

Mini Kidi--

Mereka menilai penangkapan ini tak disertai transparansi dari pihak kepolisian. Bahkan sejak awal penangkapan, tim kesulitan melacak keberadaan para demonstran. Juga tak diberikan akses dalam pendampingan hukum.

BACA JUGA:Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Massa Anarkis di Grahadi Surabaya Dipukul Mundur

Direktur LBH Surabaya Habibus Shalihin menyampaikan, tindakan kepolisian dalam kasus ini telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Ia pun menyoroti penutupan akses pendampingan hukum yang menyulitkan tim advokasi.

BACA JUGA:Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa

"Sejak tanggal 29 Agustus hingga 31 Agustus 2025, Polrestabes dan Polda Jatim menutup akses informasi dan layanan hukum. Data resmi baru bisa dikonfirmasi pukul 17.00, dan informasi yang lebih jelas baru terbuka menjelang malam sekitar pukul 21.00," ujar Habibus, Senin, 1 September 2025.

BACA JUGA:Gedung Grahadi Kembali Dikepung Massa, Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Jatim Temui Demonstran

Berdasarkan catatan internal tim, dari 109 orang yang ditangkap, sebanyak 80 orang ditahan di Polrestabes Surabaya dan 29 orang di Polda Jatim.

Hingga 31 Agustus 2025, sebanyak 81 orang telah dibebaskan. Sedangkan 2 orang masih menjalani pemeriksaan lanjutan di Polrestabes dan Polda.

BACA JUGA:Kepung Grahadi, Massa Demonstrasi Blokir Jalan Gubernur Suryo Surabaya

Sumber: