Arak-arakan Kambing Keliling Kampung, Tradisi Unik Warga Gresik Sambut Hari Raya Kurban
Peserta menuntun kambingnya untuk diarak melintasi jalur sepanjang 1 kilometer di Kalitutup, Kelurahan Sukodono, Kecamatan Gresik.--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Masyarakat GRESIK punya tradisi unik dalam menyambut Hari Raya Kurban. Sehari sebelum Iduladha, warga mengarak ratusan kambing mengelilingi jalan kampung di Kalitutup, Kelurahan Sukodono, Kecamatan GRESIK, Kamis 5 Juni 2025 sore.
Di tahun ketujuh gelaran tersebut, warga mendapat dukungan dari Dinas Pertanian Gresik. Tradisi itu pun digelar lebih meriah. Ribuan orang tampak memadati area acara yang bertajuk “Culture and Tradition Eid Adha 2025” itu.
BACA JUGA:Jelang Iduladha, Presiden Prabowo Beli Sapi Kurban Milik Peternak Gresik
Mini Kidi--
Terdapat setidaknya 300 kambing yang didaftarkan untuk arak-arakan. Berbagai jenis kambing diikutkan. Ratusan hewan pemakan rumput itu tampak bersih, didandani oleh pemiliknya. Mereka akan diarak sejauh 1 kilometer dengan jalur memutar.
Salah satu peserta, Faisal rutin mengikuti tradisi itu selama 3 tahun terakhir. Ia kembali ikut serta membawa kambingnya yang berbulu putih lebat, yang sekilas mirip jenis Kambing Gembrong di Bali.
“Ini sudah yang ketiga kalinya ikut acara ini. Tujuannya karena suka aja bisa ikut serta melestarikan tradisi ini,” katanya.
BACA JUGA:Semen Indonesia Salurkan 489 Hewan Kurban
Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan, gelaran itu bertujuan untuk mempromosikan peternakan unggul di Gresik. Oleh karenanya, kambing-kambing itu juga dinilai dan pemenangnya diganjar hadiah.
“Ada tiga kategori, yaitu kelas ekstrem, kelas pejantan unggul, dan kelas unik. Agar penilaiannya kredibel dan akurat, kami datangkan juri yang kompeten di bidangnya,” ujar Eko saat ditemui di lokasi acara.
Hadiah yang diberikan juga tak kalah menarik. Mulai dari kalung kambing, peralatan elektronik, hingga hadiah utama seekor kambing.
BACA JUGA:Prabowo Kirim Sapi Kurban 850 Kg untuk Keluarga Habib Abubakar Assegaf
Sementara itu, Plt. Bupati Gresik Asluchul Alif menuturkan, kegiatan tersebut penting untuk memicu pertumbuhan di sektor peternakan rakyat. Sekaligus jadi wujud pelestarian budaya di Gresik.
“Melalui kreativitas masyarakat, kita bisa lihat bagaimana tradisi mampu menjadi penggerak ekonomi,” tutur Alif. (rez)
Sumber:
- Share:
