Reportase Anis T Pottag dari Thailand: Melihat dari Dekat Sisa-Sisa Kerajaan Ayutthaya
Wartawan Anis T Pottag di depan kuil Temple of Dawn.--
“Saya sudah mengunjungi banyak kuil di Asia, tapi Wat Arun benar-benar berbeda. Meski hujan deras, orang tetap datang, tetap berfoto, tetap mendaki. Itu menunjukkan betapa kuat daya tarik tempat ini,” katanya, sebelum mengangkat kamera untuk mengabadikan pemandangan Chao Phraya yang membentang.
Tangga curam yang mengarah ke pelataran atas sore itu tetap ramai.
Dari atas, panorama kota terbuka lebar: sungai dengan kapal yang hilir mudik, atap emas Grand Palace dan Wat Pho yang berdiri di seberangnya.
Sejak berabad-abad lalu, titik ini dipandang sebagai jantung strategis kerajaan, sekaligus simbol kebangkitan sebuah bangsa setelah masa kelam.
Wat Arun bukan sekadar destinasi wisata.
Ia adalah saksi perjalanan panjang Thailand: dari keruntuhan Ayutthaya, bangkit kembali bersama Raja Taksin, hingga menjadi simbol nasional di era modern.
Sore itu, di tengah hujan tropis yang tak kunjung reda, kuil fajar tetap bersinar.
Di antara mantel basah, tawa turis asing, dan pose warga lokal seperti Nok, Wat Arun membuktikan bahwa keindahan sejarah tidak pernah luntur cuaca hanya menambah cerita di setiap kunjungannya.
Sumber:



