umrah expo

Fluktuasi Pasar, Ketua Kadin Surabaya Ajak Pebisnis Teladani Kearifan Buffett dan Munger

Fluktuasi Pasar, Ketua Kadin Surabaya Ajak Pebisnis Teladani Kearifan Buffett dan Munger

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H.M. Ali Affandi--

"Buffett mencari tiga kualitas pada rekan kerja: integritas, kecerdasan, dan energi. Namun jika integritas tidak ada, dua lainnya justru bisa membawa kehancuran. Kemitraan Buffett dan Munger menjadi contoh teladan—nyaris tanpa konflik besar, dibangun di atas kepercayaan dan komunikasi yang jujur. Nilai-nilai ini telah menjadikan mereka figur yang bukan hanya dihormati karena hasil, tetapi juga karena karakter," ungkapnya.

BACA JUGA:Kadin Surabaya Jadikan Forum Mukota Sebagai Evaluasi dan Kuatkan Soliditas

 Ketiga, Menang dengan Ketekunan dan Kesabaran

Dalam dunia yang serba cepat, Buffett dan Munger menunjukkan bahwa kesabaran adalah kekuatan. Mereka percaya bahwa uang besar tidak datang dari transaksi cepat, melainkan dari kesabaran menanti waktu yang tepat. Ketika banyak orang panik saat krisis atau euforia saat pasar naik, mereka tetap tenang dan fokus pada nilai jangka panjang.

"Efek bunga majemuk yang mereka analogikan seperti bola salju yang bergulir perlahan, menjadi bukti bahwa pertumbuhan luar biasa dapat dicapai dengan ketekunan dan visi jangka panjang. Di sela waktu menunggu, mereka terus belajar- Munger bahkan menyebut dirinya berusaha 'tidur lebih pintar daripada saat bangun pagi'," ungkapnya 

BACA JUGA:Kadin Surabaya Bersama PDI-P Kolaborasi Bangun Potensi Ekonomi Perkotaan

Ke-empat, Menjaga Kejernihan di Tengah Kebisingan

Di era informasi tanpa henti, kemampuan untuk berpikir jernih menjadi aset tak ternilai. Buffett dan Munger selalu mendorong pengambilan keputusan berdasarkan logika, bukan emosi. Mereka menghindari euforia pasar, memilih menjadi kontrarian jika dibutuhkan. Salah satu prinsip terkenalnya, "Jadilah takut saat orang lain serakah, dan serakahlah saat orang lain takut".

Setiap sesi tanya jawab di Omaha menunjukkan kapasitas berpikir mereka yang luar biasa. Mereka mampu menyaring esensi dari berbagai informasi yang bertebaran, berfokus pada kualitas bisnis, karakter manajemen, dan nilai jangka panjang.

BACA JUGA:Thailand Ajak Kadin Surabaya Perkuat Kerja Sama Sektor Ekonomi

 "Ini adalah sebuah Warisan yang lebih dari sekadar kekayaan. Pengunduran diri Buffett bukanlah akhir, melainkan permulaan dari perenungan tentang warisan sesungguhnya. Bukan soal berapa banyak aset yang ditinggalkan, melainkan nilai-nilai hidup yang diwariskan: kesederhanaan, integritas, ketekunan, dan kejernihan berpikir. Nilai-nilai ini tetap relevan, bahkan bagi mereka yang tidak berkecimpung di dunia investasi sekalipun," ungkapnya.

Buffett pernah mengatakan, "Ukuran kesuksesan sejati adalah apakah orang yang kita cintai juga mencintai kita". Ketika tirai kehidupan kelak tertutup, yang akan dikenang bukanlah jumlah kekayaan, tetapi cara kita menjalani hidup dan nilai-nilai apa yang kita pegang teguh.

Warisan Buffett dan Munger adalah ajakan untuk hidup secara bijak, jujur, dan rendah hati. Sebuah pertanyaan penting yang perlu kita renungkan, "Apa warisan yang akan kita tinggalkan untuk dunia ini ketika waktunya.(day)

Sumber: