umrah expo

Fluktuasi Pasar, Ketua Kadin Surabaya Ajak Pebisnis Teladani Kearifan Buffett dan Munger

Fluktuasi Pasar, Ketua Kadin Surabaya Ajak Pebisnis Teladani Kearifan Buffett dan Munger

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H.M. Ali Affandi--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H.M. Ali Affandi LNM.mengatakan, sebagai seorang pebisnis, pengusaha harus memiliki keinginan kuat untuk belajar dan mau berguru demi kemajuan usahanya.

Dalam pusaran strategi pasar yang terus berubah, mas Andi, panggilan akrab. H.M. Ali Affandi LNM mengajak pebisnis untuk menelaah buku Buffett and Munger Unscripted dan selalu menjadikannya sebagai  pegangan dalam memperkuat fondasi berfikir. 

BACA JUGA:Usung Visi Misi Kesejahteraan Anggota, Usman Effendi Siap Nakhodai Ikadin Surabaya


Mini Kidi--

Ia mengungkapkan, buku tersebut bercerita tentang kondisi di Omaha. Saat itu, ada ribuan orang berkumpul dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan Berkshire Hathaway. Namun tahun ini terasa berbeda. Dari atas panggung sederhana, Warren Buffett -tokoh legendaris dunia investasi-mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO. 

"Pengumuman itu menandai akhir dari sebuah era dan membuka ruang refleksi atas warisan pemikiran yang telah ia bangun bersama sahabat setianya, Charlie Munger," kata Mas Andi, Surabaya, Senin 5 Mei 2025.

Lebih lanjut ia menegaskan, buku tersebut bukan hanya kumpulan teori investasi, melainkan catatan otentik dari puluhan tahun diskusi langsung dua tokoh besar tersebut, yang menekankan logika sederhana, kedisiplinan, dan pemahaman mendalam terhadap sifat dasar manusia.

BACA JUGA:Ketua Kadin Surabaya Dukung Adik Dwi Putranto sebagai Calon Ketua Kadin Jawa Timur

Pertama, Kesederhanaan yang Jenius

Ia menjelaskan, selama lebih dari setengah abad, Buffett dan Munger konsisten menekankan bahwa kunci keberhasilan justru terletak pada kesederhanaan. Alih-alih mengikuti tren dan teori investasi yang rumit, mereka fokus pada prinsip dasar yang mudah dipahami. "Buffett bahkan dikenal menggunakan analogi sederhana, seperti Mr. Market - tetangga moody yang menjual sahamnya setiap hari - untuk menjelaskan konsep pasar modal," katanya.

Buffett sendiri masih tinggal di rumah yang ia beli pada 1958, sebuah refleksi dari filosofi hidup dan investasinya: hidup hemat, fokus pada yang esensial, dan menghindari kesia-siaan. Prinsip "circle of competence" atau lingkaran kompetensi juga menjadi andalan mereka, yaitu hanya mengambil keputusan di wilayah yang benar-benar dipahami. "Dengan menjaga hal-hal tetap sederhana, mereka mampu membuat keputusan besar dengan ketenangan dan kejelasan berpikir," terangnya.

BACA JUGA:Ali Affandi Kembali Nakhodai Kadin Surabaya untuk Periode 2024-2029

Kedua, Integritas Sebagai Fondasi Utama

Di balik kejayaan finansial mereka, nilai integritas menjadi landasan tak tergantikan. Buffett pernah berkata, "Butuh 20 tahun untuk membangun reputasi dan hanya lima menit untuk merusaknya" Ucapan ini terbukti dalam banyak keputusan penting, termasuk saat ia menyelamatkan Salomon Brothers dari skandal besar, menegaskan bahwa reputasi adalah harga mati.

Sumber: